Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUD Pringsewu Lampung Periode 1 Januari 2010 - 31 Desember 2010
Abstract
Latar Belakang :Menurut SDKI tahun 2007AKB di Indonesia memang
makin menurun tapi masih cukup tinggi yaitu 25 per 1000 kelahiran hidup
dibandingkan dengan tahun 2006 33 per 1000 kelahiran hidup. Bayi lahir dengan
berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai
kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. BBLR adalah
salah satu penyebab dari kematian perinatal. Bayi dengan berat badan lahir rendah
menyumbangkan 70% kematian neonatal dini, semakin kecil bayi, maka semakin
kecil kemungkinan hidupnya.
Tujuan penelitian : untuk Mengetahui Hubungan Antara Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD
Pringsewu Lampung Periode 1 januari 2010-31 Desember 2010. Populasi dalam
penelitian ini adalah jumlah seluruh bayi yang lahir di RSUD Pringsewu
Lampung, pada bulan Januari-Desember tahun 2010. Sampel diambil dari semua
populasi seluruh ibu yang melahirkan dengan BBLR yang mengalami Asfiksia,
BBLR tidak asfiksia, bayi tidak BBLR tetapi asfiksia, tidak BBLR tidak asfiksia
di RSUD Pringsewu Lampung Pada Bulan Januari-Desember Tahun 2010
sejumlah 136 bayi.
Metode Penelitian :Desain penelitian ini adalah analitik dengan
pendekatan waktu secara cross sectional. Analisa univariat digunakan untuk
mendapatkan data distribusi frekuensi pada masing-masing variabel, yang
meliputi variabel independen (BBLR) dan variabel dependen (Asfiksia). Setelah
didapatkan data disribusi pada variabel independen dan variabel dependen,
selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis bivariat.
Analisis ini diuji dengan menggunakan rumus chi square (x2).
Hasil : penelitian didapatkan nilai P signifikansi = 0,026 yang berarti H0
ditolak dan Ha diterima yang artinya ada hubungan yang signifikansi antara
BBLR Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum RSUD Pringsewu Lampung
Periode 1 Januari - 31 Desember 2010.
Simpulan : nilai P signifikansi = 0,026 yang berarti H0 ditolak dan Ha
diterima yang artinya ada hubungan yang signifikan antara BBLR Dengan
Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUD Pringsewu Lampung Periode 1 Januari
2010- 31 Desember 2010.
Kata kunci : Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Asfiksia Neonatorum
Collections
- Medical Education [2284]