Show simple item record

dc.contributor.advisordr.Siti Isti’anah, M.Sc.
dc.contributor.authorHairu Zaman
dc.date.accessioned2022-01-11T06:21:39Z
dc.date.available2022-01-11T06:21:39Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35763
dc.description.abstractLatar Belakang : Cacingan merupakan masalah kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Hal ini didukung dengan iklim Indonesia yang tropis sehingga memungkinkan cacing khususnya Soil Transmitted Helminths untuk berkembang biak dengan baik. Tingginya prevalensi cacingan di Indonesia mengakibatkan timbulnya beberapa kerugian yaitu menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas penderitanya serta anemia. Indonesia memiliki banyak tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Oleh karena itu dirasa perlu untuk mencari obat cacing lain yang berasal dari tumbuhan sebagai obat alternatif yang efektif untuk memberantas cacing tambang anjing. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah akar delima (Punica granatum L) Tujuan Penelitian : Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu yang pertama untuk mengetahui apakah rebusan akar delima (Punica granatum L) memiliki daya antihelmintik terhadap cacing tambang anjing. Kedua untuk mengetahui LC 50 dan LC 90 rebusan akar delima (Punica granatum L) sebagai antihelmintik dan yang ketiga LT 50 dan LT 90 rebusan akar delima dengan variasi konsentrasi (50%, 25% dan 12,5%) Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari 3 kelompok rebusan akar delima dengan konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% dan 2 kelompok kontrol. Kelompok kontol positif dengan menggunakan pirantel pamoat dan kelompok kontrol negatif dengan NaCl 0,9%. Penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu penelitian pendahuluan untuk mengetahui lama hidup cacing diluar tubuh hospes yang dilakukan dan penelitian utama dengan 4 kali replikasi. Setiap kelompok dianalisis dengan metode analisa Probit, One Way Annova dan dilanjutkan dengan Post Hoc Test Bonferroni. Hasil : Uji utama menunjukkan rebusan akar delima (Punica garanatum L) dengan konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% memiliki daya antihelmintik secara in vitro dan mempunyai LC50 sebesar 8.45% dan LC 90 sebesar 19.19%. Lethal time 50 (LT 50) konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% adalah 164,80 menit, 198,34 menit dan 247,40 menit. Lethal time 90 (LT 90) konsentrasi 50%, 25% dan 12,5% adalah 317,13 menit, 353,68 menit dan 469,21 menit. Kata kunci : antihelmintik, rebusan akar, delima, Punica granatum L, cacing tambang anjing.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectantihelmintiken_US
dc.subjectrebusan akaren_US
dc.subjectdelimaen_US
dc.subjectPunica granatum Len_US
dc.subjectcacing tambang anjingen_US
dc.titleDaya Antihelmintik Rebusan Akar Delima (Punica granatum L) Terhadap Cacing Tambang Anjing In Vitroen_US
dc.Identifier.NIM08711228


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record