Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Utami Mulyaningrum, M.Sc
dc.contributor.authorMiftahul Anwar
dc.date.accessioned2022-01-11T04:25:33Z
dc.date.available2022-01-11T04:25:33Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35759
dc.description.abstractLatar Belakang : Infeksi cacing menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Salah satunya disebabkan oleh cacing tambang, yang penyebarannya melalui tanah. Prevalensi infeksi cacing tambang di Indonesia terbilang cukup tinggi. Infeksi cacing ini dapat mengakibatkan penurunan kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas penderita sehingga menyebabkan kerugian. Pengobatan yang dikenal saat ini menggunakan obat-obat konvensional, namun masyarakat masih menghadapi kesulitan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan yang memadai terutama daerah terpencil. Oleh karena itu perlu dikaji mengenai obat-obatan alternatif menggunakan tanaman tradisional untuk menjawab kesulitan tersebut. Indonesia memiliki berbagai macam tanaman tradisional yang bisa digunakan sebagai obat alternatif infeksi cacing, salah satu diantaranya adalah biji jintan hitam (Nigella sativa). Tujuan Penelitian : Penelitian ini memiliki tujuan yaitu, pertama untuk mengetahui apakah minyak jintan hitam (Nigella sativa) memiliki daya antihelmintik terhadap cacing tambang anjing, kedua untuk mengetahui LD 50 dan LD 90 minyak jintan hitam (Nigella sativa) sebagai antihelmintik, ketiga untuk mengetahui LT 50 dan LT 90 minyak jintan hitam (Nigella sativa) pada berbagai variasi konsentrasi (50%, 25%, 12,5%, dan 6,25%). Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 6 kelompok perlakuan. Empat kelompok perlakuan minyak jintan hitam (Nigella sativa) dengan konsentrasi 50%, 25%, 12,5%,dan 6,25%, satu kelompok kontrol positif pirantel pamoat 0,236% dan satu kelompok kontrol negatif larutan NaCl 0,9%. Jangka waktu pengamatan ditentukan dari hasil uji pendahuluan untuk mengetahui lama hidup cacing tambang anjing dalam larutan NaCl 0,9% dilanjutkan uji utama dengan 5 kali replikasi dalam masing-masing konsentrasi larutan. Data yang diperoleh dimasukkan dalam tabel dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis Kruskal Wallis, dilanjutkan dengan Mann Whitney Test dan Analisis Probit. Hasil : Hasil pengamatan menunjukan bahwa minyak jintan hitam memiliki daya antihelmintik terhadap cacing tambang anjing. LD50 dan LD90 dari minyak jintan hitam masing-masing adalah 21,7% dan 58,2%. LT50 dari konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, dan 50% berturut-turut adalah 371,98 menit, 349,28 menit, 239,42 menit, dan 123,62 menit. Untuk LT90 dari konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, dan 50% berturut-turut adalah 608,84 menit, 504,81 menit, 353,46 menit, dan 241,95 menit. Kata Kunci : Daya antihelmintik, Nigella sativa, cacing tambang anjing, in Vitro.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDaya antihelmintiken_US
dc.subjectNigella sativaen_US
dc.subjectcacing tambang anjingen_US
dc.subjectin Vitroen_US
dc.titleEfek Antihelmintik Minyak Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Cacing Tambang Anjing Secara In Vitroen_US
dc.Identifier.NIM08711222


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record