Faktor Risiko Kejadian Abortus Di Puskesmas Padas Kabupaten Ngawi Tahun 2010
Abstract
Latar Belakang: Indikator yang digunakan dalam menilai keadaan pelayanan obstetri adalah dengan menilai AKI (Angka Kematian Ibu). Berdasarkan hasil survei terakhir SDKI (2007), AKI di Indonesia menurun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup, tetapi angka tersebut masih tertinggi di Asia. Menurut WHO, salah satu penyebab kematian ibu saat ini adalah abortus. Insiden kejadian abortus akan terus meningkat setiap tahunnya, 80% kejadian abortus terjadi pada kehamilan trimester I dan akan menurun seiring dengan meningkatnya usia kehamilan. Terdapat beberapa faktor risiko kejadian abortus yaitu usia ibu, jumlah paritas dan adanya riwayat abortus sebelumnya.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh faktor risiko usia ibu, paritas dan riwayat abortus terhadap kejadian abortus di Puskesmas Padas Kabupaten Ngawi tahun 2010.
Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan metode retrospektif study menggunakan data sekunder yaitu rekam medik pasien dengan rancangan cross sectional, menggunakan uji statistik Chi Square dan regresi logistik.
Hasil: Faktor risiko usia ibu mempunyai hubungan bermakna terhadap kejadian abortus dengan nilai OR= 3,338; CI 95% (1,976-7,434); p=0,001. Faktor risiko jumlah paritas secara statistik tidak mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian abortus dengan OR=0,373; CI 95% (0,181-0,769); p=0,073 (p=>0,05). Faktor risiko riwayat abortus sebelumnya mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian abortus dengan OR = 0,168; CI 95% (0,069-0,411); p=0,003.
Kesimpulan: Faktor risiko usia ibu dan riwayat abortus sebelumnya secara statistik mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kejadian abortus dan faktor risiko jumlah paritas secara statistik tidak mempunyai hubungan bermakna terhadap kejadian abortus.
Kata Kunci: Faktor Risiko, Abortus
Collections
- Medical Education [2284]