Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Soeroyo Machfudz Sp.A(K), MPH
dc.contributor.authorJihan Anugrah
dc.date.accessioned2022-01-10T09:27:43Z
dc.date.available2022-01-10T09:27:43Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35746
dc.description.abstractLatar Belakang. Diare masih menjadi salah satu penyebab terbanyak kematian balita terutama di negara miskin maupun negara berkembang. Di Indonesia besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian pada balita. Kematian balita penderita diare ini sebagian besar disebabkan oleh karena dehidrasi yang tidak bisa tertangani. Seringkali keterlambatan untuk mendapatkan pertolongan memegang peranan dalam terjadinya kematian akibat diare tersebut. Secara umum penanganan diare ditujukan untuk mencegah atau menanggulangi dehidrasi dengan gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, kemungkinan terjadinya intoleransi, mengobati kausa dari diare yang spesifik, mencegah dan menanggulangi gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penanganan diare pada balita rawat inap di UPA RSUD Soedarso Pontianak periode Januari 2009 – Desember 2009 Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian analisis multivariat melalui kajian rekam medik. Kemudian dilakukan penelitian pada profil dan penanganan diare untuk balita. Penyajian data dilakukan secara regresi linier dalam bentuk tabel Hasil : Hasil uji multivariat regresi linier dami untuk membandingkan perbedaan antara antibiotik, zinc, kombinasi zinc dan antibiotik terhadap lamanya perawatan yang memiliki nilai zinc p=0,440 (p=0,1) dan antibiotik -0,29 (p=0,1) Simpulan : Jumlah anak yang terdiagnosis Diare akut yang datang rawat inap di RSUD Soedarso Pontianak periode 1 Januari – 31 Desember 2009 merupakan urutan pertama pada 10 penyakit anak terbanyak. Rentang usia yang paling banyak ditemukan yaitu <1 tahun sebanyak 64% diikuti 1-3 tahun 29% dan ≤ 5 tahun sebanyak 7%. Lama perawatan banyak ditemukan selama 1-3 hari terdiri dari 51% dan 3-5 hari terdiri dari 45%. Terapi penggunaan antibiotik sebesar 56%. diikuti zinc 14%, dan kombinasi zinc dan antibiotik 30%. Ada hubungan yang sangat lemah antara riwayat pemberian zinc dengan lama perawatan. Tidak ada hubungan antara lama perawatan dengan demam. Terapi penggunaan antibiotika masih cukup tinggi bagi penatalaksanaan Diare akut terutama kasus diare di RSUD Soedarso. Kata Kunci: Diare, evaluasi, zinc, antibiotiken_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDiareen_US
dc.subjectevaluasien_US
dc.subjectzincen_US
dc.subjectantibiotiken_US
dc.titleEvaluasi Terapi Penyakit Diare Pada Balita di UPA RSUD Soedarso Pontianak Periode Januari 2009 – Desember 2009en_US
dc.Identifier.NIM08711192


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record