Persepsi Ibu Terhadap Susu Formula Yang Mengandung Enterobacter sakazakii Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Abstract
Latar Belakang: Sekarang ini susu formula menyumbang kontribusi yang besar pada kebutuhan gizi bayi. Tidak dapat dihindari bahwa pemberian susu formula pada bayi sebagai pengganti ASI sudah menjadi gaya hidup kaum Ibu modern. Hal ini bisa terlihat dari survey demografi oleh BKKBN (2006) yang dilakukan pada tahun 1997-2002 bahwa pemberian ASI kepada bayi pada 1 jam setelah kelahiran menurun hingga 3,7% dari 8%. Dan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan menurun dari 42,2% menjadi 39,5%. Sedangkan konsumen susu formula meningkat dari 10,8% menjadi 32,5%. Dari data ini dapat dilihat bahwa konsumsi susu formula memang sangat tinggi, sehingga tingkat keamananya menjadi sangat penting. Namun sekarang ini banyaknya penemuan pencemaran bakteri pada susu formula membuat para Ibu resah. Penemuan Estuningsih et al. (2006) menyatakan bahwa 13,5% dari 74 sampel susu formula di Indonesia mengandung bakteri Enterobacter sakazakii.
Tujuan Penelitian: Mengetahui persepsi Ibu terhadap susu formula yang mengandung E. sakazakii di DIY.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dan menggunakan rancangan penelitian fenomenologi tentang persepsi Ibu terhadap susu formula yang mengandung E. sakazakii memfokuskan pengungkapan fenomena atau isu tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif.
Hasil: Melihat dari tanggapan narasumber, beberapa narasumber menganggap bahwa iklan susu formula yang ada sekarang ini dirasa sudah cukup memberikan banyak masukan. Kandungan gizi yang di presentasikan setiap iklan dan janji-janji manfaat yang diberikan turut membentuk persepsi narasumber terhadap suatu iklan susu formula. Dari wawancara didapatkan bahwa tanggapan atau persepsi narasumber terhadap suatu produk susu formula didasarkan pada pengalaman pribadi dalam menggunakan susu formula. Selain itu pendapat orang terdekat seperti orang tua dan suami juga ikut berpengaruh dalam terbentuknya persepsi narasumber terhadap suatu produk susu formula. Dilihat dari aktifitas sehari-hari yang berbeda ikut berpengaruh dalam pembentukan persepsi tersebut. Narasumber dengan aktifitas bekerja cenderung lebih terbuka terhadap informasi-informasi yang ada.
Simpulan: Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi Ibu terhadap Enterobacter sakazakii, antara lain : pengalaman pribadi dalam menggunakan susu formula, pendapat dari orang terdekat, dan informasi yang didapatkan mengenai susu formula yang mengandung Enterobacter skazakii
Kata Kunci: persepsi, Ibu, susu formula, Enterobacter sakazakii
Collections
- Medical Education [2418]