Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Di RSUD Sleman Periode Januari 2009-Desember 2010
Abstract
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN
BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN
PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2010
Latar Belakang: Persentase bayi berat lahir rendah (BBLR) di Indonesia adalah
sebesar 9% atau 411.000 dari seluruh kelahiran. Anemia pada kehamilan dapat
meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah, dan kematian
persalinan maupun kematian neonatus. sebelumnya sudah ada beberapa penelitian
serupa, namun penelitian untuk mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan
kejadian BBLR belum pernah dilakukan di RSUD Sleman.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara anemia pada ibu hamil
dengan terjadinya bayi berat lahir rendah.
Rancangan Penelitian: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif
analitik observasional dengan menggunakan metode penelitian cross sectional yang
bersifat retrospektif. Penelitian dilakukan dengan mengamati rekam medis pasien
bersalin di RSUD Sleman yang terdata sejak Januari 2009-Desember 2010. Data yang
diambil diantaranya kadar hemoglobin (Hb) dan berat lahir bayi yang kemudian
dikategorikan menjadi anemia (Hb < 11 gr%) dan tidak anemia (Hb ≥11 gr%) serta
BBLR (BBL < 2500 gram) dan BBLN (BBL ≥ 2500 gram). Data tersebut kemudian
dianalisis menggunakan uji chi square dan analisis bivariat dengan regresi logistik.
Selain kedua variabel tersebut, pengaruh umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan ibu
terhadap BBLR juga diteliti dan diolah dengan cara yang sama.
Hasil Penelitian: Anemia tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap
kejadian BBLR (p > 0,05). Sedangkan umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan ibu
juga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian BBLR (p > 0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara anemia pada ibu hamil
dengan kejadian BBLR di RSUD Sleman.
Kata kunci: Anemia, BBLR
Collections
- Medical Education [2281]