Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Moetrarsi S.K.F. DTM&H Sp.KJ
dc.contributor.authorBima Achmad B.N
dc.date.accessioned2022-01-07T01:37:29Z
dc.date.available2022-01-07T01:37:29Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35690
dc.description.abstractTingkat Depresi Pada Korban Paska Merapi Di Shelter Act Gondanglegi Sleman Kategori Usia Dewasa INTISARI Latar Belakang: Depresi merupakan suatu gangguan jiwa dengan berbagai gejala dan manifestasi. Menurut data WHO 2006 lalu, terdapat 121 juta orang mengalami depresi. Sebanyak 5,8% pria dan 9,5% wanita di dunia pernah mengalami episode depresif dalam hidup mereka. Oktober 2010 yang lalu telah terjadi bencana di Gunung Merapi Yogyakarta yang telah mengakibatkan 165 orang meninggal. Beberapa warga yang selamat telah kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan lahan bekerjanya. Selain itu Pulau Jawa memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif yang memungkinkan terjadinya bencana alam yang serupa. Dari faktor-faktor di atas dapat memicu terjadinya depresi pada warga pengungsian yang masih selamat. Adapun dipilih subjek dengan kategori usia dewasa dikarenakan menurut Eriyani (2005) dalam penelitiannya tingkat depresi pada masyarakat pengungsi paska tsunami desa Kajhu kecamatan Baitussalam Banda Aceh di Nangroe Aceh Darusalam menunjukkan tingkat depresi berat terjadi paling banyak pada usia dewasa sebesar 83,3%. Tujuan Penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya depresi dan tingkat depresi pada korban dewasa paska Merapi di Selter ACT Gondanglegi Sleman tahun 2011. Metode: Data dari subjek penelitian didapatkan dari pengukuran tingkat depresi menggunakan skala depresi Beck Depression Inventory (BDI) yang disebarkan kepada warga pengungsian dewasa di Shelter ACT. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan didapatkan subjek penelitian secara total sampling yang awalnya berjumlah 32 orang, yang kemudian dieliminasi akibat penulisan kuesioner yang tidak lengkapsebanyak 2 orang, sehingga jumlah total peserta sebanyak 30 orang. Selain itu didapatkan hasil dengan diketemukannya depresi pada korban dewasa paska Merapi di Shelter ACT dengan keterangan tidak diketemukan depresi sebesar 46,7%, depresi ringan sebesar 46,7%, dan depresi sedang sebesar 6,7%. Simpulan: Ditemukan adanya depresi pada korban dewasa paska Merapi di Shelter ACT Gondanglegi Sleman 2011 dengan tingkatan berbeda-beda, yaitu yang tidak diketemukan depresi sebesar 46,7%, depresi ringan sebesar 46,7%, dan depresi sedang sebesar 6,7%. Kata Kunci: Depresi, korban, Merapi, Shelter ACT.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDepresien_US
dc.subjectkorbanen_US
dc.subjectMerapien_US
dc.subjectShelter ACTen_US
dc.titleTingkat Depresi Pada Korban Paska Merapi Di Shelter ACT Gondanglegi Sleman Kategori Usia Dewasaen_US
dc.Identifier.NIM08711031


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record