Analisis Peresepan Antibiotik Untuk Pasien Umum Yang Menjalani Rawat Jalan Di Rumah Sakit Jogja Tahun 2010
Abstract
Antibiotik merupakan obat anti infeksi yang paling banyak digunakan karena
tingginya angka kejadian infeksi dibandingkan dengan penyakit lain. Penggunaan
antibiotik di rumah sakit belum semuanya rasional sehingga sering muncul
permasalahan terkait dengan penggunaan antibiotik berupa peningkatan resistensi
bakteri, meningkatnya potensi efek samping yang berbahaya bagi pasien, dan
terjadinya interaksi obat. Interaksi obat merupakan peristiwa yang terjadi karena
perubahan efek obat pertama oleh pemberian obat lain sebelumnya atau secara
bersamaan. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase peresepan
antibiotik dan mengetahui gambaran peresepan antibiotik terkait jenis, bentuk
sediaan, dan durasi penggunaan, serta untuk mengetahui potensi interaksi obat pada
peresepan antibiotik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
rancangan penelitian cross sectional dan pengumpulan data secara retrospektif.
Sampel resep diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan pengambilan
resep selama 6 bulan yang mewakili peresepan antibiotik selama tahun 2010.
Persentase peresepan antibiotik sistemik untuk pasien umum yang menjalani rawat
jalan di Rumah Sakit Jogja tahun 2010 adalah 21,17%, jenis antibiotik yang banyak
diresepkan amoksisilin sebanyak 45,21%, bentuk sediaan yang paling sering
digunakan kapsul sebanyak 54,14%, pemberian antibiotik terbanyak adalah durasi
3–5 hari sebesar 81,31%. Potensi terjadinya interaksi obat pada peresepan antibiotik
sistemik adalah 5,55% terdiri dari metilprednisolon vs eritromisin (75%), dan
antacid vs siprofloksasin (25%) dengan proporsi terbanyak pada level signifikansi
yang belum diketahui sebesar 92,73%.
Kata kunci: Antibiotik, Interaksi Obat, Rawat Jalan, Rumah Sakit Jogja
Collections
- Pharmacy [1444]