Uji Karakteristik Briket Tatal Karet Dengan Parameter Kadar Abu, Volatile Matter Dan Laju Pembakaran
Abstract
Harga bahan bakar minyak semakin membumbung tinggi, sebagai
alternatif maka dilakukan penelitian tentang potensi biomasa limbah karet (tatal)
atau serpihan kayu sebagai sumber energi alternatif yaitu dengan membuat
biobriket. Tatal merupakan campuran dari pasir dan serpihan kayu yang
biasanya ikut terbawa saat petani menyadap karet. Limbah karet (tatal) ini
berasal dari PT. Dharma Kalimantan Jaya, Kalimantan Selatan. Bubur kertas
koran bekas digunakan sebagai perekat.Pada penelitian ini dilakukan proses
pirolisis untuk mendapatkan arang yang akan dibuat menjadi briket. Proses
pirolisis dilakukan selama 5jam dengan suhu 500°C. Namun sebelum melakukan
proses pirolisis terlebih dahulu dilakukan uji proksimat terhadap bahan baku
briket limbah karet (tatal) dan uji proksimat terhadap perekat bubur kertas koran
bekas.
Parameter yang di uji pada penelitian ini adalah kadar abu, volatile
matter dan laju pembakaran, Dengan 4 variasi perbandinganarang dan perekat
yaitu 1:7. 1:9, 1:11, dan 1:13. Dari uji yang telah dilakukan terhadap parameterparameter
tersebut didapatkan nilai untuk kadar abu yaitu 32,5471%-35,4764%,
untuk kadar volatile matter 20,6454-21,5403% dan laju pembakaran 0,048-0,068.
Bila dibandingkan dengan standar briket arang dari SNI 01-6235-2000 untuk
kadar abu dan volatille matter belum memenuhi standar tersebut. Namun untuk
nilai volatile matter jika dibandingkan dengan standar briket arang buatan
Jepang masih memenuhi standar. Jika dianalisis secara ekonomi briket limbah
karet (tatal) layak untuk dijalankan, sedangkan dari analisis
lingkunganpembuatan briket Tatal (limbah karet) memiliki keuntungan secara
lingkungan, dimana bahan baku yang digunakan adalah limbah.
Kata kunci: Tatal karet, Briket, Pirolisis, Bubur kertas
Collections
- Environmental Engineering [1430]