Perbandingan Komponen Kimia Penyusun Minyak Atsiri Daun Sirih (Piper betle Linn) Segar Dan Kering Boyolali Menggunakan Distilasi Uap
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang isolasi minyak atsiri daun sirih menggunakan distilasi uap untuk mengetahui perbandingan komponen kimia penyusun minyak atsiri daun sirih segar dan kering Boyolali.
Sampel ditimbang sebanyak 5 kg dimasukan kedalam ketel yang dilakukan pada tekanan uap uap 1,5 barr. Ketika uap panas yang dihasilkan telah mengenai sampel maka dijalankan destilasi sampai semua minyak atsiri keluar selama kurang lebih 6 jam.
Hasil penelitian menunjukan bahwa rendemen minyak atsiri daun sirih segar 0,012% (b/b) dan daun sirih kering 0,029% (b/b). Hasil uji fisika diperoleh karakteristik minyak atsiri daun sirih segar berwarna kuning pekat kecoklatan, beraroma sirih, dengan berat jenis 0,883 dan indeks bias 1,392. Minyak atsiri daun sirih kering berwarna kuning kecoklatan, beraroma sirih dengan berat jenis 1,031 dan indeks bias 1,487. Hasil analisis menggunakan KG-SM terdapat 15 senyawa pada minyak atsiri daun sirih segar dan 25 senyawa pada minyak atsirih daun sirih kering. Senyawa dominan dari minyak atsirih daun sirih yaitu eugenol, kavikol, 2-allilfenol, beta selinene dan alfa humulen. Perbedaan perlakuan pada preparasi sampel mempengaruhi kualitas minyak atsirih daun sirih. Dimana minyak atsiri daun sirih kering memiliki tingkat kualitas yang lebih tinggi dibandingkan minyak atsiri daun sirih segar.
Kata kunci : daun sirih, minyak atsiri, distilasi uap, KG-SM
Collections
- Chemistry [535]