Show simple item record

dc.contributor.authorAji Pambudi, Radityo
dc.contributor.authorFauziah, Miftahul
dc.date.accessioned2021-12-18T14:22:48Z
dc.date.available2021-12-18T14:22:48Z
dc.date.issued2021-10-13
dc.identifier.isbn978-623-6572-45-0
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35291
dc.description.abstractPerkerasan jalan berfungsi sebagai penyalur beban dari roda kendaraan ke permukaan tanah dasar. Adanya beban yang terjadi pada permukaan yang keras menyebabkan beberapa kerusakan. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan perawatan secara rutin. Dalam hal ini, untuk dapat menentukan apakah jalan pada ruas Simpang Pundu – Tumbang Samba dapat dikatakan baik, maka perlu dilakukan evaluasi perkerasan saat ini untuk mendapatkan nilai tegangan dan regangan yang dihasilkan menggunakan KENPAVE dan redesign menggunakan 2017 metode Bina Marga. Penelitian dilakukan di jalan Simpang Pundu – Tumbang Samba. Metode Bina marga 2017 yang dievaluasi menggunakan KENPAVE dengan pendekatan elastis dan viskoelastik untuk mengetahui nilai tegangan-regangan yang terjadi akibat beban lalu lintas dan untuk memprediksi kerusakan yang terjadi. kemudian memprediksi sisa masa pakai yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan respon tegangan – regangan maksimum dari keempat desain yang telah dievaluasi menggunakan KENPAVE, didapatkan bahwa pendekatan elastik memiliki nilai tegangan yang lebih kecil dibandingkan dengan pendekatan viskoelastik. Pada perencanaan perkerasan Bina Marga, tebal Ac-Wc 4 cm, AcBc 6 cm, Ac-base 7,5 cm, CTB 15 cm, dan LPA kelas A 15 cm. Tegangan pada retak lelah dengan pendekatan elastis adalah 0,000158 Kpa, sedangkan pendekatan viskoelastik adalah 0,000159 Kpa. Ruting damage dengan pendekatan elastis adalah 0,000237 Kpa sedangkan pendekatan viskoelastik adalah 0,000238 Kpa. Kerusakan deformasi permanen dengan pendekatan elastis adalah 0,000234 Kpa, sedangkan pendekatan viskoelastik adalah 0,000236 Kpa. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa sisa umur pakai yang menggunakan pendekatan elastic memiliki nilai umur pakai yang lebih besar dibandingkan dengan sisa umur pakai yang menggunakan pendekatan visoelastik.en_US
dc.subjectBina Marga 2017, KENPAVE, Mekanistik Empiris, Elastis dan Viskoelastiken_US
dc.titleEVALUASI PERANCANGAN STRUKTUR PERKERASAAN DENGAN METODE BINA MARGA 2017 DAN PROGRAM KENPAVE MENGGUNAKAN PENDEKATAN ELASTIK DAN VISKOELASTIK (Studi Kasus: Jalan Simpang Pundu – Tumbang Samba)en_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record