Analisis Heat Stress Di Kota Yogyakarta Menggunakan Metode Discomfort Index (Di)
Abstract
Pola perkembangan kota yang semakin meningkat dapat memberikan
dampak positif hingga dampak negatif, salah satunya yaitu ketidaknyamanan termal
berupa heat stress. Heat stress merupakan kondisi maksimal tubuh manusia
menerima paparan panas dari berbagai aktivitas. Tujuan dari penelitian ini untuk
menganalisis kenyamanan termal di Kota Yogyakarta berdasarkan metode
Discomfort Index (DI). Metode DI sudah biasa digunakan di iklim tropis dengan
menggunakan parameter indeks kenyamanan yang berasal dari suhu udara rata-rata
dan kelembaban relatif. Data perhitungan berupa data sekunder yang diperoleh dari
Stasiun Geofisika Gamping Yogyakarta periode 2004 – 2020 dan Stasiun
Klimatologi Mlati Yogyakarta periode 2017 – 2020. Dari hasil penelitian diperoleh
nilai DI tertinggi terjadi pada tipe iklim bulan basah yaitu pada bulan April dengan
nilai indeks sebesar 25,63
o
C. Dengan kondisi seperti itu menunjukkan hasil bahwa
lebih dari 50% masyarakat Kota Yogyakarta masuk ke dalam kategori tidak nyaman
dengan nilai rata-rata indeks sebesar 24,97
o
C, sehingga dapat memicu terjadinya
heat stress. Rekayasa lingkungan yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi
heat stress dan meningkatkan indeks kenyamanan pada masyarakat Kota
Yogyakarta yaitu berupa Ruang Terbuka Hijau (publik dan privat), vegetasi
peneduh jalan raya, penerapan green façade (vertical garden), penerapan roof
garden, serta perbaikan perilaku hidup masyarakat.
Collections
- Environmental Engineering [1432]