Studi Penggunaan Obat Heparin Di Rsud Kota Yogyakarta Tahun 2019-2020
Abstract
Heparin merupakan obat antikoagulan dengan pemberian dosis yang dapat
bervariasi tergantung dari diagnosa dan faktor pasien. Penggunaan perlu heparin
perlu perhatian khusus karena berpotensi menimbulkan reaksi yang tidak
dikehendaki seperti perdarahan, trombositopenia, reaksi di tempat suntikan, dan
efek lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi penggunaan heparin. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis profil penggunaan heparin serta mengetahui
besaran dosis penggunaannya berdasarkan diagnosa dan kategori usia serta
penggunaan obat lainnya di Rumah Sakit Kota Yogyakarta selama rentang tahun
2019-2020. Penelitian ini merupakan studi observasional deskriptif dengan
rancangan case series. Pengumpulan data diambil melalui data sekunder yaitu
rekam medis pasien secara retrospektif dengan jumlah pasien sebanyak 14 orang
selama rentang waktu dua tahun. Penggunaan heparin terbanyak yaitu pada pasien
laki-laki (84 %) dengan diagnosis penyakit NSTEMI (50%) dan durasi penggunaan
terbanyak selama 4-6 hari (57 %). Sementara itu, antiplatelet (28%) merupakan
golongan obat yang paling sering dikombinasi dengan heparin. Rata-rata dosis
tertinggi dalam pemberian heparin bolus digunakan untuk pasien CLI (critical limb
ischemic) yaitu sebesar 4000 unit sedangkan pada pemberian drip sebesar 725 ±
170.78 unit/jam untuk pasien dengan STEMI. Sementara itu, rata–rata dosis
tertinggi heparin berdasarkan kategori usia yakni 4000 unit pada pemberian bolus
dan 925 ± 170,78 unit/ jam pada penggunaan drip. Diuretik merupakan golongan
obat dengan peresepan tertinggi selama pasien menjalani rawat jalan.
Collections
- Pharmacy [1444]