Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Di Lini Produksi Guna Mengoptimalkan Kinerja Peralatan, Studi Kasus Di PT. Muria Baru
Abstract
Dalam industri manufaktur, usaha perbaikan yang dilakukan pada
peralatan di lini produksi sering kali hanya sebagai suatu pemborosan karena tidak
menyentuh akar permasalahan yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan tim
perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas permasalahan yang terjadi dan faktorfaktor
yang menyebabkannya. Kemampuan mengidentifikasikan secara jelas akar
permasalahan dan faktor penyebabnya membuat usaha perbaikan menjadi terfokus
merupakan faktor utama metode ini diaplikasikan. Saat ini proses manufaktur di
lini produksi sebuah percetakan memiliki permasalahan yang belum terungkap
jelas. Hal tersebut mengakibatkan penggunaan peralatan yang ada belum optimal.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metode pengukuran
efektivitas penggunaan suatu peralatan. Metode ini yang akan digunakan untuk
mengungkapkan akar permasalahan dan faktor penyebab efektifitas mesin di lini
produksi sebelum perusahaan melakukan usaha perbaikan. Penelitian ini dimulai
dengan mengidentifikasi kerugian peralatan (Equipment Losses) yang terjadi.
Kemudian mengukur pencapaian nilai OEE satu lini produksi dalam satu periode
dan melalui analisis pareto terhadap hasil pengukuran tersebut diperoleh akar
permasalahan dan faktor penyebabnya yang secara jelas ditampilkan pada sebuah
diagram sebab-akibat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat
efektivitas mesin adalah availability ratio dengan persentase rata-rata dari bulan
Januari-September 2010 sebesar 87,58%, performance ratio dengan persentase
rata-rata dari bulan Januari-September 2010 sebesar 79,55%, serta rate of quality
product dengan persentase rata-rata dari bulan Januari-September 2010 sebesar
97,43%. Faktor yang memiliki persentase terbesar dari faktor six big losses mesin
cetak produksi adalah reduced speed loss sebesar 53,20%, idling minor stoppages
sebesar 17,30%, set up and adjustment loss sebesar 12,21%, breakdown loss
sebesar 9,61%, rework loss sebesar 5,76% dan yield/reduced loss sebesar 2,32%.
Usaha perbaikan terhadap permasalahan yang ada difokuskan pada penanganan
secara komprehensif terhadap faktor penyebab reduced speed loss dan idling
minor stoppages.
Kata Kunci: overall equipment effectiveness (OEE), six big losses, equipment
losses, mesin cetak produksi
Collections
- Industrial Engineering [2247]