Gambaran Pengetahuan Pasien Dan Kader Posyandu Lansia Tentang Hipertensi Dan Pengobatan Hipertensi Di Dusun Pandak
Abstract
Populasi lansia di dunia terus meningkat. Di Indonesia, penyakit yang paling banyak dialami lansia yaitu hipertensi. Pasien hipertensi perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakitnya. Pengetahuan tentang hipertensi dan pengobatan hipertensi manjadi faktor penting yang mendukung keberhasilan tata laksana hipertensi di masyarakat. Dusun Pandak adalah salah satu daerah binaan FK UII di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, yang telah mempunyai program posyandu lansia dengan peran serta kader kesehatan masyarakat. Gambaran pengetahuan pasien dan kader posyandu lansia tentang hipertensi dan pengobatan hipertensi di Dusun Pandak belum diketahui.
Tujuan Penelitian: Mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan kader posyandu lansia tentang hipertensi dan pengobatan hipertensi; mengetahui hubungan karakteristik sosiodemografi dan klinis pasien dengan tingkat pengetahuannya; mengetahui perbedaan pengetahuan antara responden peserta dan nonpeserta posyandu lansia di Dusun Pandak.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Februari-April 2020 di Dusun Pandak. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Total sampel yang didapatkan yaitu 154 pasien hipertensi dan 12 kader posyandu lansia. Instrumen penelitian berupa kuesioner modified Hypertension Knowledge Level Scale (HK-LS) berisi 18 item hipertensi. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan lama menderita hipertensi), sedangkan variabel terikatnya yaitu tingkat pengetahuan pasien. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Mann Whitney-U.
Hasil: Persentase kader dengan tingkat pengetahuan tinggi yaitu 58,3%, sedangkan pada pasien yaitu 58,4%. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan (p=0,035, OR=2,63). Tidak didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lama hipertensi. Tingkat pengetahuan tinggi dilaporkan pada 59,1% peserta posyandu lansia dan 58% pada nonpeserta (p=0,787).
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan pasien dan kader setara; terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan pasien tentang hipertensi dan pengobatan hipertensi; tidak terdapat perbedaan pengetahuan antara responden peserta dan nonpeserta posyandu lansia di Dusun Pandak.
Collections
- Medical Education [2279]