Perancangan Dan Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem pengukuran kinerja rantai pasok dan menerapkannya sebagai proses evaluasi kinerja melalui pengukuran serta pemberian saran-saran proses perbaikan yang dapat dilakukan. Studi kasus yang diambil adalah Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) PKU Muhammadiyah Temanggung. Pengukuran kinerja rantai pasok berdasarkan pada proses bisnis yang dimiliki IFRS. Indikator kinerja saat ini masih terbatas pada lama waktu tunggu pelayanan rawat jalan dan angket kepuasan pasien, dimana hal tersebut belum sejalan dengan keseluruhan proses bisnisnya.
Metode perancangan dan pengukuran kinerja rantai pasok menggunakan delapan langkah. Identifikasi metrik kinerja diperoleh dari kerangka SCOR (Supply Chain Operation Reference) yang diperkenalkan oleh SCC (Supply Chain Council). Pada penggunaan AHP (Analytical Hierarchy Process) diperoleh bobot untuk masing-masing proses, kategori proses, atribut kinerja, dan metrik kinerja.
Hasil dari perancangan pengukuran kinerja rantai pasok adalah 32 metrik yang dibagi kedalam lima proses bisnis utama, yaitu Plan, Source, Deliver, Dispensing, dan Return. Scoring system menggunakan proses normalisasi yang dilanjutkan dengan analisis Sistem Traffic Light sebagai indikator untuk mengevaluasi pencapaian kinerja melalui tiga warna (merah, kuning, dan hijau). Hasil pengukuran kinerja dan pembobotan adalah memuaskan karena memiliki nilai rata-rata 80,95 dari bulan Januari hingga Maret 2011. Terdapat lima metrik yang memiliki kinerja yang kurang memuaskan dan membutuhkan perbaikan, yaitu metrik warehouse utilization, tingkat ketersediaan obat, persentase obat rusak/kadaluwarsa, frekuensi pengadaan obat, dan source employee reliability. Penelitian ini juga memberikan beberapa saran perbaikan untuk peningkatan kinerja yang kurang memuaskan tersebut.
Kata kunci : rantai pasok, pengukuran kinerja, metrik, SCOR, AHP, Scoring system