Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Fungsi Kognitif Pasien Pasca Stroke Non Hemoragik Di Poliklinik Saraf Rs Sentra Medika Cisalak Kota Depok
Abstract
Stroke merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Hal yang paling banyak dijumpai pasien stroke fase akut adalah gangguan fungsi kognitif. Fungsi kognitif dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, sisi lesi, letak lesi, pendidikan dan dukungan keluarga. Sehingga dukungan keluarga dibutuhkan agar fungsi kognitif pasien stroke kembali seperti sedia kala.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan dukungan keluarga dan fungsi kognitif pasien pasca stroke non hemoragik.
Metode Penelitian: Penelitian ini berjenis cross-sectional. Penelitian dilakukan di
Poliklinik Saraf RS Sentra Medika Cisalak, pada bulan November 2020 hingga Januari
2021. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pasca stroke non hemoragik fase
recovery sebanyak 48 orang dan diambil secara wawancara. Penghitungan sampel
menggunakan rumus uji komparatif analitik kategorik tidak berpasangan dan teknik consecutive sampling. Analisa data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan uji chi square. Kuisioner yang digunakan adalah MoCA-INA dan kuisioner dukungan keluarga dengan skala likert.
Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan fungsi kognitif pasien pasca stroke non hemoragik (<0,000). Sebanyak 52,1% responden memiliki dukungan keluarga tinggi, 17% memiliki dukungan keluarga sedang, dan 6% memiliki dukungan keluarga rendah.
Kesimpulan : Hubungan antara dukungan keluarga dengan fungsi kognitif memiliki hubungan yang signifikan. Semakin besar dukungan keluarga akan semakin baik fungsi kognitif pasien pasca stroke non hemoragik.
Collections
- Medical Education [2286]