Shadow Price Sebagai Dasar Perencanaan Dan Kebijakan Produksi Dengan Pendekatan Linear Programming (Studi Kasus pada Carnivore Clothing Yogyakarta)
Abstract
Seiring dengan makin ketatnya persaingan dibidang industri manufaktur,
mengakibatkan adanya peningkatan variasi produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan. Dengan mempertimbangkan hal ini, maka perusahaan berusaha
semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan produksinya agar dapat memenuhi
permintaan konsumen yang sangat beragam.
Carnivore Clothing Yogyakarta, sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang produksi pembuatan pakaian (clothing). Perlu diperhatikan oleh
perusahaan saat ini, untuk memperoleh keuntungan yang optimal maka penentuan
kombinasi produk harus sesuai dengan perencanaan produksi. Salah satu cara
untuk memecahkan permasalahan diatas dapat dilakukan melalui pendekatan
linear programming.
Perencanaan produksi yang tepat perlu dilakukan oleh perusahaan seperti
Carnivore Clothing yang memproduksi lebih dari satu macam produk. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, pendekatan harga bayangan (shadow price) akan
digunakan untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang harus diambil oleh
perusahaan dalam menentukan biaya produksi.
Kombinasi produk yang harus diproduksi oleh perusahaan agar
perencanaan produksi memperoleh keuntungan yang optimal adalah kaos lengan
pendek tanpa kerah 9.516 unit, kaos lengan pendek kerah 9.362 unit, kaos lengan
panjang tanpa kerah 6.091 unit dan kaos lengan panjang kerah 6.995 unit.
Terdapat empat sumber daya yang memiliki nilai shadow price yaitu proses
penyablonan, permintaan kaos lengan pendek tanpa kerah, permintaan kaos
lengan pendek kerah dan permintaan kaos lengan panjang kerah masing – masing
mempunyai nilai shadow pricenya sebesar 74.104,27, 557,65, 822,12 dan 978,58.
Di dalam kasus ini, pengolahan data data yang ada menggunakan Excel Solver.
Kata kunci : perencanaan produksi, linear programming, shadow price, excel
solver
Collections
- Industrial Engineering [2224]