Show simple item record

dc.contributor.advisorBerlian Kushari, S.T., M.Eng.
dc.contributor.authorWILDA AMALIA LESTARI
dc.date.accessioned2021-11-25T05:24:31Z
dc.date.available2021-11-25T05:24:31Z
dc.date.issued2021-07-08
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/34667
dc.description.abstractJalan Yogyakarta-Solo merupakan ruas jalan nasional dengan lalu lintas yang padat. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, peningkatan volume lalu lintas tidak dapat dihindarkan. Struktur perkerasan jalan didesain untuk mampu memikul beban lalu lintas yang diperkirakan terjadi selama jangka waktu tertentu, yaitu sepanjang umur rencana. Apabila kumulatif repetisi gandar standar (cumulative equivalent standard axle load, CESA) melebihi angka estimasi yang direncanakan secara signifikan, maka perkerasan jalan berisiko mengalami kerusakan struktural sebelum tercapainya umur rencana. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui estimasi biaya yang diperlukan akibat dari peningkatan CESA terhadap kebutuhan tebal perkerasan guna mempertahankan umur rencana. Perhitungan dilakukan menggunakan metode MKJI 1997, Bina Marga 2017 dan metode mekanistik empiris dengan Program KENPAVE. Kemudian dilakukan perhitungan estimasi biaya yang diperlukan untuk mempertahankan umur rencana pada perkerasan. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu lalu lintas harian (LHR) yang diperoleh dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, Semarang.. Hasil perhitungan sisa umur perkerasan dengan metode Bina Marga 2017 dan metode mekanistik empiris dengan Program KENPAVE menunjukkan bahwa perkerasan mampu menahan kerusakan fatique cracking hingga habis umur rencana. Kemudian, Nr<Nd rutting terjadi pada tahun ke-6 dan Nr<Nd Deformation pada tahun ke-8, Guna mempertahankan umur rencana pada perkerasan disarankan dengan penambahan overlay dengan metode Mill and Inlay, yaitu dengan pengupasan (mill) dengan tebal 16 cm (10 cm lapis aspal dan 6 cm lapis fondasi), kemudian dilakukan pelapisan kembali dengan lapis fondasi 6 cm dan lapis aspal eksisting yang ditambah dengan tebal overlay yaitu 16 cm (10 cm AC-BC dan 6 cm AC-WC) dengan estimasi biaya perbaikan per ruas 1 km sebesar Rp7.621.268.446,19 dan biaya keseluruhan untuk ruas jalan Yogyakarta-Solo km 12-14 yaitu Rp 15.645.123.635,38. Overlay dilakukan pada tahun 2019 namun dapat dilakukan pada tahun 2021 dengan syarat tidak terjadi peningkatan laju pertumbuhan lalu lintas dan analisis satuan harga yang signifikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectcummulative equivalent standard axle loaden_US
dc.subjectCESAen_US
dc.subjectumur rencanaen_US
dc.subjectumur sisaen_US
dc.subjectperkerasan lenturen_US
dc.subjectoverlayen_US
dc.subjectestimasi biayaen_US
dc.titleEstimasi Biaya Dari Dampak Peningkatan Repetisi Gandar Standar Kumulatif (Cesa) Terhadap Kebutuhan Tebal Perkerasan Lentur Untuk Mempertahankan Umur Rencana Jalan: Studi Kasus Jalan Yogyakarta - Solo Km 12-14en_US
dc.Identifier.NIM15511224


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record