dc.description.abstract | Hampir semua konstruksi bangunan teknik sipil dibangun di atas permukaan tanah ataupun
dibawah permukaan tanah. Salah satu yang mempengaruhi desain pada bangunan adalah kualitas
tanah. Semakin rendah daya dukungnya, maka pembangunan bangunan di atasnya akan semakin
memakan biaya. Untuk setiap kasus konstruksi, tanah harus memiliki daya dukung yang memadai
untuk menopang apapun yang akan di bangun di atasnya tanpa adanya kegagalan struktural atau
penurunan yang membahayakan. Terkadang dalam sebuah kasus konstruksi kita akan menemukan
tanah yang sifatnya tidak kita inginkan (Karol, 2003).
Salah satu cara untuk mengatasi sifat tersebut adalah dengan menstabilisasi tanah asli secara
kimiawi dengan mencampurkan bahan tambah ke dalam tanah. Selain berfungsi meningkatkan daya
dukung dan memperbaiki sifat yang tidak dikehendaki, stabilisasi juga berfungsi untuk mengurangi
biaya konstruksi dengan memanfaatkan material yang tersedia secara lokal sebagai bahan tambah.
Bahan lokal yang dipakai sebagai bahan tambah di penelitian ini adalah kapur dolomite dari Gunung
Kidul. Untuk mengetahui pengaruh dolomite pada tanah lempung ini akan digunakan pengujian
CBR unsoaked dan soaked (selama 4 hari) dengan pemeraman selama 1 hari, 7 hari, dan 28 hari
sebagai dasar analisis. Variasi penambahan dolomite ke dalam tanah lempung pada penelitian ini
adalah sebesar 3%, 5%, dan 7%. Sebelum pengujian CBR dilakukan, dilaksanakan juga pengujian
pendahuluan seperti pengujian indeks propertis tanah (kadar air, berat volume, berat jenis, analisis
butiran, dan batas-batas konsistensi) dan proktor standar.
Setelah tanah asli ditambahkan dolomite, terjadi peningkatan nilai CBR unsoaked maupun
soaked. Nilai CBR unsoaked dan soaked tanah asli berturut-turut adalah sebesar 14,53% dan sebesar
1,02% yang mengalami peningkatan terbesar (menjadi 30,97% untuk CBR unsoaked dan 4,12%
untuk CBR soaked) saat ditambahkan dolomite sebanyak 3% dengan pemeraman selama 28 hari.
Begitu juga dengan nilai swelling yang menurun setelah tanah asli ditambahkan dolomite. Nilai
swelling tanah asli adalah sebesar 5,57% yang mengalami penurunan terbesar (menjadi 1,84%) saat
ditambahkan dolomite sebanyak 3% dengan pemeraman selama 28 hari. Terlihat juga bahwa
semakin banyak kadar dolomite dalam tanah maka semakin tidak efektif lagi dikarenakan nilai CBR
perlahan-lahan turun seiring semakin tingginya kadar dolomite dalam tanah, namun nilai CBR tetap
di atas nilai CBR tanah asli. Lama pemeraman juga berpengaruh terhadap kekuatan tanah, semakin
lama masa pemeraman semakin tinggi nilai CBR-nya. | en_US |