Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan Metode CPM Dan PERT (Studi kasus Pembangunan Tanggul Bronjong di DAS Opak)
Abstract
Pemerintah melalui BNPB meakukan tanggap darurat untuk membantu korban
bencana erupsi G. Merapi dengan Proyek Pekerjaan Darurat Bencana Erupsi G.
Merapi yang dikerjakanoleh PT. WASKITA KARYA. Demi kelancaran jalannya
sebuah proyek dibutuhkan manajemen yang akan mengelola proyek dari awal hingga
proyek berakhir, yakni manajemen proyek. Keberhasilan ataupun kegagalan dari
pelaksanaan proyek sering kali disebabkan kurangny perencanaan kegiatan proyek
serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek tidak efisien, hal ini
akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas pekerjaan dan
membengkaknya biaya pelaksanaan. Perencanaan kegiatan-kegiatan proyek
merupakan masalah yang sangat penting karena perencanaan kegiatan merupakan
dasar untuk proyek bisa berjalan dan agar proyek yang dilaksanakan dapat selesai
dengan waktu yang optimal. Proyek Pekerjaan Darurat Bencana Erupsi G. Merapi ini
diperlukan analisis optimalisasi durasi proyek dan biaya sehingga dapat diketahui
berapa lama suatu proyek tersebut dapat diselesaikan dengan berapa besar biaya yang
dikeluarkan dan mencari adanya kemungkinan percepatan waktu pelaksanaan proyek
dengan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical
Path Method –Metode Jalur Kritis). Hasil analisis penelitian menunjukan optimalisasi
waktu pelaksanaan proyek selama 9 hari yang semula 174 hari menjadi 65 hari dengan
percepatan durasi proyek. Percepatan durasi proyek ini dilakukan dengan penambahan
jam kerja lembur pada aktifitas pemasangan bronjong dan pengisian batu kali,
sehingga diperoleh penambahan biaya tenaga kerja Rp. 13.526.007,80. Biaya tenaga
kerja tersebut berpengaruh terhadap biaya total pelaksanaan proyek yang semula
Rp.3.978.727.827,73,- menjadi sebesar Rp. 3.992.253.835,53
Kata Kunci :Manajemen proyek, perencanaan, pengendalian, optimalisasi, metode
CPM-PERT
Collections
- Industrial Engineering [2224]