Penggunaan Antivirus Favipiravir Pada Pasien Covid-19 : Kajian Naratif
Abstract
COVID-19 adalah suatu penyakit pernafasan akut karena infeksi SARS CoV-2.
COVID-19 dinilai dapat menyebabkan morbiditas yang tinggi sehingga
membutuhkan target pengobatan yang tepat. Favipiravir adalah antivirus yang
secara selektif menghambat RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) virus.
Favipiravir mengalami fosforibosilasi intraseluler menjadi bentuk aktif,
Favipiravir-ribofuranosyl 5′-triphosphat (Favipiravir-RTP) yang dikenali sebagai
substrat dari RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) dan menghambat aktivitas
sintesis RNA virus. Hingga saat ini izin penggunaan Favipiravir pada pasien
COVID-19 di indonesia dan beberapa negara lain seperti india, cina dan jepang
masih bersifat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA),
Kajian ini bertujuan mengidentifikasi beberapa studi yang membuktikan
efektivitas dan keamanan penggunaan Favipiravir pada pasien COVID-19.
Metode pencarian menggunakan media elektronik pubmed dan science direct
dengan kata kunci “Efficacy”, “Favipiravir” , “Treatment”, “Safety“, SARS-COV2”,
disertai penambahan imbuhan “AND” dan “OR” dengan artikel yang ter-
publikasi mulai desember tahun 2019. Hasil penelusuran literatur di dapatkan 8
artikel yang dikaji dalam kajian ini sesuai dengan kriteria eksklusi dan inklusi.
Hasil kajian literatur menunjukkan pemberian Favipiravir bersamaan dengan
lopinavir/ritonavir atau klorokuin dengan besaran dosis Favipiravir 3200 mg/hari
dilanjutkan 1200 mg/hari, masing-masing dalam 2 dosis terbagi, dinilai efektif
memperbaiki gejala klinis pasien COVID-19 dengan gejala ringan-sedang pada
pemberian awal. Sementara itu, untuk pasien dengan gejala berat pemberiannya
bersama dengan arbidol, klorokuin dan Interferon beta1B tidak menimbulkan
respon klinis yang memadai. Namun, pemberian Favipiravir bersama anti IL-6
tocilizumab menunjukkan efek yang cukup baik. ADE (Adverse drug event) yang
paling sering dilaporkan dalam penggunaan Favipiravir adalah hiperurisemia dan
peningkatan kadar alanin aminotransferase (ALT). Kajian ini menyimpulkan
respon klinis terbaik Favipiravir ditunjukkan pada pasien COVID-19 dengan
gejala ringan-sedang awal.
Collections
- Pharmacy [1444]