Show simple item record

dc.contributor.advisorHadza Min Fadhli Robby, S.IP., M.Sc.,
dc.contributor.authorAFDHOL PRATAMA HADIE PUTRA
dc.date.accessioned2021-11-24T03:43:59Z
dc.date.available2021-11-24T03:43:59Z
dc.date.issued2021-06-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/34609
dc.description.abstractDalam proses negosiasi untuk bergabung ke Uni Eropa, setiap negara harus memenuhi persyaratan yang telah dibuat oleh kelompok. Setiap masa pemerintahan memiliki pendapat yang berbeda, ada yang mendukung dan ada yang menentang. Dimulai dari Presiden Jacques Chirac mendukung Turki bergabung ke Uni Eropa, Nicolas Sarkozy menentang Turki ke UE, dan Francois Hollande mendukung Turki ke UE. Sementara itu, hubungan bilateral antara Prancis-Turki juga mengalami pasang surut. Tidak hanya itu, hubungan kedua negara sempat mengalami ketegangan karena perbedaan argumen, penghinaan kartun Nabi Muhammad SAW., masalah islamophobia, dan perbedaan pandangan terkait pemberantasan terorisme. Sehingga, pada era kepemimpinan Emmanuel Macron, Prancis tetap menolak Turki bergabung ke UE karena Turki belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh UE. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alasan Prancis tetap menolak Turki bergabung ke Uni Eropa menggunakan teori Konstruktivisme yang digagas oleh Nicholas Greenwood Onuf. Dalam penelitian ini, penulis menemukan tiga variabel yang melatarbelakangi Prancis menolak Turki ke UE. Yang pertama adala Speech Act berdasarkan statemen yang diucapkan oleh presiden Prancis Emmanuel Macron,. Yang kedua adalah Deeds yang didasari atas tindakan Prancis dari kebijakan luar negeri Prancis. Dan yang terakhir adalah Rules yang didasari oleh hubungan kerjasama antara Prancis dan Turki pasca hubungan kedua negara renggang.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPrancisen_US
dc.subjectPenolakan Turki ke UEen_US
dc.subjectTeori Konstruktivismeen_US
dc.subjectSpeech Acten_US
dc.subjectDeedsen_US
dc.subjectRulesen_US
dc.titleAnalisis Kebijakan Prancis Terhadap Keanggotaan Turki Di Uni Eropa Era Emmanuel Macron (2017-2019)en_US
dc.Identifier.NIM16323064


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record