Aktivitas Antiplasmodium Ekstrak Metanol Rumput Gong (Eriocaulon Cinereum R.Br) Terhadap Pertumbuhan Plasmodium Falciparum Secara In Vitro
Abstract
Latar belakang: Malaria merupakan penyakit endemik yang disebabkan parasit
Plasmodium falciparum. Adanya kasus resistensi menggunakan artemisinin,
menyebabkan pentingnya dilakukan eksplorasi penemuan obat baru menggunakan
bahan alam. Adapun tanaman yang diduga berpotensi sebagai obat antimalaria ialah
rumput gong (E. Cinereum R.Br) karena memiliki kandungan senyawa flavonoid,
fenolik, steroid, dan terpenoid.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kandungan senyawa dan
mengetahui aktivitas antiplasmodium dari ekstrak metanol rumput gong (E.
cinereum R.Br).
Metode: Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi Ultrasound
Assisted Extraction (UAE) dengan pelarut bertingkat n-heksan, etil asetat dan
metanol kemudian dilakukan identifikasi dengan menggunakan KLT. Pengujian
aktivitas antiplasmodium menggunakan metode Trager & Jansen yang
dimodifikasi dengan menggunakan P. falciparum strain FCR3 (1% parasitemia
fase ring).
Hasil: Hasil dari identifikasi ekstrak metanol rumput gong dengan berat 5,78 gram
dan randeman 1,92% mengandung senyawa steroid, flavonoid dan terpenoid
dengan nilai Rf 0,625, 0,75 dan 0,125. Ekstrak metanol rumput gong dengan
variasi konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 100, 50, 25, 12,5 dan 6,25
μg/ml dengan menghasilkan besar presentase penghambatan yaitu 97,35%,
94,31%, 90,14%, 85,21% dan 79,52% dengan nilai IC50 sebesar 0,781 μg/ml.
Kesimpulan: Aktivitas antiplasmodium menggunakan ekstrak metanol rumput
gong dikategorikan sebagai suatu senyawa yang aktif dalam proses penghambatan
pertumbuhan P. falciparum.
Collections
- Pharmacy [1444]