Evaluasi Penggunaan Obat Antiretroviral Pada Pasien Hiv/Aids Di Rsud Sleman Tahun 2019-2020
Abstract
Antiretroviral (ARV) masih digunakan sebagai pengobatan jangka panjang untuk
pasien HIV/AIDS. Penggunaan ARV ini perlu dievaluasi untuk mengurangi resiko
dari reaksi yang tidak diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil
penggunaan, kesesuaian terapi antiretroviral berdasarkan usia dan reaksi yang tidak
kehendaki dari penggunaan antiretroviral. Penelitian ini dilakukan secara noneksperimental
yang
bersifat
deskriptif
dengan
desain
potong-lintang
menggunakan
teknik
sampling jenuh. Pengumpulan data pasien HIV/AIDS yang mendapatkan
antiretroviral tahun 2019-2020 melalui data sekunder secara retrospektif di Instalasi
Farmasi RSUD Sleman Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan 110 pasien yang
terbagi menjadi 99 pasien rawat jalan dan 11 pasien rawat inap. Pasien yang
mendapatkan rejimen antiretroviral mayoritas berjenis kelamin laki-laki (65%) dan
berusia 25-40 tahun (86%). Rejimen ARV terbanyak adalah Tenofovir + Lamivudin
+ Efavirenz sebanyak 91% dengan frekuensi kontrol ≤ 12 kali (53%) dalam rentang
2 tahun. Seluruh penggunaan obat antiretroviral berdasarkan kategori usia telah
sesuai dengan pedoman tatalaksana pengobatan HIV/AIDS. Kejadian reaksi yang
tidak diinginkan terbanyak dari penggunaan ARV adalah pusing (30%), mual
(11%) dan nyeri kepala (8%) yang didominasi akibat penggunaan Tenofovir +
Lamivudin+ Efavirenz.
Collections
- Pharmacy [1444]