Efektivitas Penyembuhan Luka Insisi Sediaan Gel Lidah Buaya (Aloe Barbadensis, Mill) Pada Kulit Punggung Kelinci Dan Uji Stabilitas Fisiknya
Abstract
Lidah buaya merupakan tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan
berbagai macam penyakit, salah satu aktivitas biologi yang dimilki yaitu
penyembuhan luka. Namun pada penggunaannya gel dari lidah buaya dirasa kurang
praktis dan kurang stabil dalam penyimpanan jangka panjang. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi kadar gel lidah buaya terhadap
efektivitas penyembuhan luka insisi pada kulit punggung kelinci dan profil stabilitas
fisiknya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 18 ekor kelinci yang masingmasing
kelinci mendapatkan 6 perlakuan. Perlakuan I sebagai kontrol negatif,
perlakuan II sebagai kontrol positif, perlakuan III sebagai kontrol pelarut (basis), dan
perlakuan IV-VI secara berturut-turut sebagai perlakuan dengan variasi kadar lidah
buaya 40%, 60% dan 80%. Pembuatan luka dilakukan dengan membuat luka insisi
sepanjang 6 cm menggunakan skapel steril. Pengambilan jaringan kulit dilakukan
pada hari ke-3 dan hari ke-11 setelah perlukaan masing-masing sebayak 9 ekor
kelinci, kemudian dilakukan pengamatan mikroskopik. Secara umum, penyembuhan
luka pada perlakuan kontrol positif, sediaan gel lidah buaya 40%,dan 60%
menunjukkan efektivitas penyembuhan luka yang berbeda signifikan (p<0,05) jika
dibandingkan dengan kontrol negatif berdasarkan parameter infiltrasi sel neutrofil,
neokapilerisasi dan kepadatan sel fibroblast serta uji stabilitas fisik menunjukkan
bahwa sediaan gel dengan kadar gel lidah buaya 60% memiliki stabilitas yang paling
baik. Hasil ini menunjukkan bahwa sediaan gel dengan kadar lidah buaya 60%
mampu memberikan efek penyembuhan luka dan memiliki stabilitas fisik yang baik.
Kata kunci: penyembuhan luka insisi
Collections
- Pharmacy [1481]