Analisis Perbedaan Antara Prescribed Daily Dose Dan Who Defined Daily Dose Pada Peresepan Antibiotik Untuk Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Mlati I Sleman Yogyakarta
Abstract
Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh bermacam-macam spesies dari
mikroorganisme (bakteri, fungi dan actinomycetes) dan merupakan suatu kelompok obat
yang paling sering digunakan saat ini. Kejadian resistensi antibiotik akibat dari pola
penggunaan antibiotik yang tidak tepat merupakan permasalahan yang membutuhkan
perhatian khusus, sehingga penting dilakukan strategi penggunaan antibiotik untuk
mengurangi atau mencegah kejadian resistensi antibiotik. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif observasional dengan pengumpulan data secara retrospektif dengan
tujuan untuk mengetahui perbedaan antara Prescribed Daily Dose (PDD) dengan WHO
Defined Daily Dose (DDD). Data penggunaan antibiotik didapat dari instalasi farmasi
Puskesmas Mlati I Sleman Yogyakarta meliputi jenis antibiotik, dosis, bentuk sediaan,
dan durasi penggunaan. Selanjutnya kuantitas penggunaan antibiotik dihitung
menggunakan metode ATC/DDD untuk mengetahui kuantitas penggunaan antibiotik
yang dinyatakan dalam satuan DDD/1000 KPRJ dan juga tingkat peresepan antibiotik.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan antara PDD dengan DDD WHO
untuk beberapa jenis antibiotik yang diresepkan pada pasien rawat jalan di Puskesmas
Mlati I Sleman yaitu : Amoksisilin dan Kotrimoksazol. Sedangkan untuk antibiotik
Eritromisin, Metronidazol dan Siprofloksasin PDD sama dengan DDD WHO.
Persentase selisih PDD dan DDD WHO yaitu : Amoksisilin adalah lebih besar 50% dan
Kotrimoksazol adalah 20% lebih kecil dibandingkan dengan DDD WHO. Meskipun
terdapat perbedaan antara PDD dengan DDD WHO, namun pemberian antibiotik
tersebut masih sama dengan range dosis optimal yang ditetapkan oleh WHO.
Kata kunci : Antibiotik, ATC/DDD, PDD, Puskesmas
Collections
- Pharmacy [1444]