Aplikasi Distribution Requirement Planning (DRP) Dengan Memperhatikan Bullwhip Effect ( Studi Kasus : PT. Dayaanugrah Dewata Sakti )
Abstract
Ketidak selarasan informasi permintaan antara perusahaan dan distributor kerap
kali terjadi dalam aliran Supply Chain. Hal inilah yang mengakibatkan peningkatan
variabilitas permintaan (bullwhip effect). Untuk menghindari adanya simpangan antara
persediaan yang ada dan permintaan, maka dapat menggunakan Distribution Requirement
Planning (DRP). Dengan menggunakan DRP, perusahaan dapat mengetahui kapan dan
berapa banyak barang harus dikirim. Sehingga fluktuatif permintaan dapat diminimalisir.
Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa pendistribusian obat pada PT. Dayaanugrah
Dewatasakti terjadi bullwhip effect. Pada apotek Bungkal terjadi bullwhip effect di tiaptiap
jenis obat yaitu Latropil 400 mg, Latropil 800 mg, Lapibal 250 mg, dan Nutriflam.
Pada apotek Puspa Husada, bullwhip effect hanya terjadi pada beberapa jenis obat yaitu
Latropil 400 mg, Latropil 800 mg, dan Nutriflam. Dan pada apotek Sumoroto, fenomena
bullwhip effect terjadi pada obat Lameson 4, Latropil 400 mg, Lapibal 250 mg , dan
Nutriflam. Dalam perhitungan DRP, biaya terkecil, untuk produk obat Latropil 400 mg
pada Apotek Bungkal sebesar Rp. 50.706,81, produk obat Latropil 800 mg sebesar Rp.
46.098,96, produk obat Lapibal 250 mg sebesar Rp. 38.117,97, dan obat nutriflam sebesar
Rp. 53.718,96.
Kata Kunci : Bullwhip Effect, Distribution Requirement Planning, Lot Size, LUC
Collections
- Industrial Engineering [2235]