Show simple item record

dc.contributor.authorPuspita Ningrum, Dyaloka
dc.date.accessioned2021-11-03T02:10:19Z
dc.date.available2021-11-03T02:10:19Z
dc.date.issued2021-10-13
dc.identifier.isbn978-623-6572-45-0
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33975
dc.description.abstractKonsep akan kawasan inklusif yang sudah banyak diusung oleh setiap daerah tentu harus diseimbangi dengan kebutuhan masyarakatnya, terutama pada kelompok marginal seperti para penyandang difabel berdasarkan instrumen penilaian Unesco (2017). Kehadiran armada difabike menjadi pelopor untuk mengubah stigma negatif masyarakat terhadap keterbatasan yang dimiliki oleh penyandang difabel sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus untuk melihat perkembangan yang dilakukan oleh para pemangku kebijakan di Kota Yogyakarta dalam mencapai keberhasilan kawasan inklusif tersebut. Pendekatan humanistik “bagaimana memanusiakan manusia” yang berpegang pada aspek kepantasan dan keadilan diharapkan dapat dioptimalkan oleh semua pihak sesuai dengan informasi yang tertuang di dalam Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana, penataan, bantuan serta edukasi yang memudahkan para penyandang difabel sebagai bagian dari kelompok marginal dalam melakukan fungsi sosialnya diruang publik memang masih belum memadai. Secara keseluruhan menciptakan layanan ramah difabel yang aman dan nyaman harus dilaksanakan sesegera mungkin, khususnya melalui program pemberdayaan masyarakat yang bersifat konstruktif dan tepat sasaran di era pandemi saat ini.en_US
dc.subjectHumanistik, Kawasan Inklusif, Ramah Difabelen_US
dc.titlePENDEKATAN HUMANISTIK UNTUK PENCAPAIAN KAWASAN INKLUSIF YANG RAMAH DIFABEL DI KOTA YOGYAKARTA (Studi Pada Armada Difabike)en_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record