Perancangan Ulang Perpustakaan Kota Di Cirebon Pengembangan Dengan Coworking Space Menggunakan Pendekatan Di Era New Normal
Abstract
Perpustakaan Kota “400” Cirebon merupakan satu-satunya perpustakaan Kota di Cirebon. Perpustakaan yang dikelola pemerintah
selama 43 tahun ini masih memiliki banyak kekurangan, seperti tidak adanya pembatas antar ruang khusus pada tiap areanya, seperti ruang baca
yang khusus anak, remaja-dewasa, hingga disabilitas. Tidak adanya juga ruang untuk berdiskusi, multimedia dan audio visual, ruang aula/ruang
serbaguna, dan layout yang terdapat pada ruangan yang terlalu sederhana sehingga membuat bosan bagi para pengunjung, dan dari segi
penghawaan dan pencahayaan juga kurang baik. Sehingga dalam tugas akhir ini, bertujuan untuk merancang tata massa perpustakaan Kota di
Cirebon dengan penambahan coworking space dengan fungsi yang berbeda agar terintegrasi dalam satu bangunan, menata ruang ruang dalam
pada Perpustakaan Kota di Cirebon dan coworking space pada era new normal, dan merancang fasad Perpustakaan Kota di Cirebon agar bentuk
bangunan atraktif. Metode perancangan diawali dengan tahap divergen dengan mencari pola-pola pada bangunan perpustakaan, coworking
space, dan persyaratan yang perlu diterapkan mengenai protokol kesehatan di era new normal, lalu memasuki tahap konvergen dengan evaluasi
spesifik yag sudah diidentifikasi mengenai pola dari beberapa bangunan yang sudah ada, dan terakhir dengan tahap keputusan yang berarti
pemilihan dan oenerapan pada bangunan perpustakaan dan coworking space dengan penerapan protokol pada era new normal. Perancangan
ulang Perpustakaan Kota di Cirebon menerapkan integrasi ruang pada bangunannya dengan adanya ruang ketiga antara perpustakaan dan
coworking space berupa ruang baca dan diskusi sebagai perantaranya. Pada interior bangunan, penerapan tata ruang dalam pada perpustakaan
dan coworking space dengan memperhatikan layout perpustakaan yang memperhatikan beberapa aspek dan layout coworking space yang
menerapkan tata ruang yang terbuka serta penerapan protokol pada era new normal dengan memperhatikan protokol kesehatan seperti berjaga
jarak, yang mencakup lobby, lift, tangga, dan entrance, serta memperhatikan tempat mencuci tangan yang perlu di desain khusus karena
menyangkut sumber energy listrik, air bersih, dan tempat sabun yang otomatis. Fasad pada bangunan menggunakan kisi kisi kayu dengan
menerapkan konsep modern minimalis dengan penggunaan material berupa kisi aluminium berwarna kayu coklat yang memiliki arti nyaman,
sederhana, dan alami dengan bentuk yang disusun dengan irama yang teratur agar terlihat sederhana dan minimalis.
Collections
- Architecture [3718]