Pengaruh H-Zeolit Terhadap Reaksi Esterifikasi-Transesterifikasi Pada Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Hasil Pemanasan
Abstract
Minyak goreng bekas dapat menjadi sumber pencemar yang berbahaya
dan merugikan bagi alam sekitar. Selain itu, minyak goreng bekas juga dapat
menjadi sumber pendapatan alternatif, dengan menjadikannya sebagai bahan baku
pembuatan biodiesel.
Biodiesel dapat dihasilkan dari olahan minyak/lemak nabati ataupun
hewani melalui beberapa tahapan reaksi kimiawi. Biodiesel merupakan salah satu
jenis bahan bakar alternatif yang tersusun atas sebagian besar senyawa metil ester.
Metil ester memiliki sifat fisika dan kimia yang hampir sama dengan
minyak diesel yang dihasilkan dari olahan minyak bumi (yaitu : solar), namun
keuntungannya adalah hasil pembakarannya lebih ramah lingkungan jika
dibandingkan dengan solar.
Pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan reaksi bertahap, yaitu
esterifikasi yang dilanjutkan dengan transesterifikasi.
Reaksi esterifikasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan
senyawa alkohol teknis berupa metanol, dengan dibantu katalis heterogen berupa
H-zeolit yang divariasi bobotnya (1,25%, 2,5%, 3,75%, dan 5%), tujuannya untuk
mengetahui pengaruh variasi berat H-zeolit terhadap persentase kandungan metil
ester pada produk biodiesel yang dihasilkan (setelah dilakukan analisa GC dan
GC-MS).
Reaksi transesterifikasinya juga menggunakan campuran senyawa
metanol, dan dibantu oleh NaOH sebagai katalisnya.
Pengujian biodiesel menggunakan metode ASTM pun dilakukan sebagai
syarat kelayakan produk sebagaimana yang telah ditetapkan pada SNI.
Kata kunci : biodiesel, metil ester, esterifikasi, transesterifikasi, metanol, katalis,
H-zeolit, analisa GC, analisa GC-MS, NaOH, uji ASTM
Collections
- Chemistry [535]