Perancangan Gedung Pertunjukan Seni di Benteng Vastenburg Surakarta “Sebagai Upaya Pelestarian Bangunan Cagar Budaya dengan Metode Desain Sisipan“
Abstract
Surakarta merupakan sebuah kota yang dikenal sebagai kota seni dan
budaya dengan masyarakat yang memiliki kultur seni yang berbeda. Di kota ini
juga terdapat banyak sekali bangunan-bangunan kolonial seperti, Benteng
Vastenburg, Gedung Bank Indonesia, Pasar Gedhe, Gereja St. Antonius, Bunderan
Poerbayan, dll. Bangunan-bangunan kolonial tersebut terletak pada radius yang
berdekatan. Dari semua bangunan kolonial tersebut, Benteng Vastenburg lah yang
kondisinya sangat tidak terawat. Letak Benteng vastenburg yang berada di pusat
kota, membuat Benteng Vastenburg terlihat seolah olah seperti “bopeng”, padahal,
Benteng Vastenburg tersebut merupakan bangunan kolonial yang memiliki nilai
sejarah yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah tindakan pelestarian untuk
menyelamatkan benteng tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dikaji dalam menyulap
kawasan Benteng Vastenburg ini menjadi sebuah kawasan yang dapat bermanfaat
bagi masyarakat luas dan dalam waktu yang panjang, yaitu dengan cara
memasukkan fungsi baru ke dalam kawasan tersebut, karena sangat mustahil untuk
merekonstruksi kawasan Benteng Vastenburg dalam bentuk yang utuh dan asli.
Pemasukan fungsi baru tersebut harus tetap menjaga karakteristik benteng sebagai
bangunan cagar budaya, maka penerapan metode desain sisipan dinilai cocok
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Gedung pertunjukan seni merupakan fungsi baru yang sangat sesuai
dirancang pada kawasan Benteng Vastenburg, hal ini mengacu pada kondisi
faktual kota Surakarta yang memiliki banyak sekali komunitas seni yang belum
memiliki wadah untuk memamerkan atau sekedar bertukar pikiran, ditambah
kondisi gedung pertunjukan yang telah ada tidak terawat dan terletak jauh dari
pusat kota.
Kata Kunci :
Benteng Vastenburg, Desain Sisipan, Gedung Pertunjukan Seni
Collections
- Architecture [3718]