Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Rahmani Timorita Yulianti, M.Ag
dc.contributor.authorRizqi Anfanni Fahmi
dc.date.accessioned2021-10-14T05:05:35Z
dc.date.available2021-10-14T05:05:35Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33285
dc.description.abstractMasjid memiliki banyak fungsi dan untuk mewujudkan fungsi-fungsi tersebut seutuhnya, diperlukan manajemen masjid yang profesional, termasuk dalam hal manajemen keuangan. Banyak dana masjid menganggur di sisi lain masih banyak jamaah yang hidup dalam kesulitan ekonomi. Hal ini menandakan belum maksimalnya manajemen keuangan di masjid. Seharusnya dana masjid tersebut dapat dialokasikan untuk program ekonomi produktif, salah satunya adalah dengan pemberdayaan ekonomi jamaah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik manajemen keuangan masjid di Kota Yogyakarta dan untuk memaparkan penerapan pemberdayaan ekonomi umat di masjid-masjid tersebut. Penelitian dilakukan pada 180 masjid yang ada di Kota Yogyakarta dengan menggunakan area sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif. Sementara untuk teknis analisisnya menggunakan analisis statistik deskriptif serta menggunakan teknik analisis data yang disampaikan Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan aspek perencanaan anggaran masih belum baik karena masjid yang memiliki rencana anggaran masih di bawah 50%. Untuk aspek pengelolaan dana, masjid-masjid di Kota Yogyakarta masih bergantung pada infak jumat untuk pemasukannya, sedangkan untuk penggunaan dana masih didominasi pembangunan dan perawatan fisik masjid, operasional, dan kegiatan dakwah. Hanya ada 27 masjid yang mengalokasikan dananya untuk pemberdayaan ekonomi, padahal dana masjid menganggur mencapai Rp 7.659.682.911,00. Sedangkan untuk aspek pengendalian keuangan, pencatatan dan pelaporan sudah dilakukan dengan baik, walaupun untuk kontrol anggaran masih minim. Penerapan pemberdayaan ekonomi jamaah, secara umum dilakukan dengan proses merancang program, pembentukan institusi pelaksana, mencari sumber dana, seleksi jamaah, lalu pemberian daya yang diselingi dengan sesekali pendampingan. Kelemahan paling menonjol adalah pada aspek pengkapasitasan dan juga pendampingan jamaah. Kata Kunci: Masjid, Manajemen Keuangan Masjid, Pemberdayaan Ekonomien_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMasjiden_US
dc.subjectManajemen Keuangan Masjiden_US
dc.subjectPemberdayaan Ekonomien_US
dc.titlePraktik Manajemen Keuangan Masjid Berbasis Pemberdayaan Ekonomi Umat Di Kota Yogyakartaen_US
dc.Identifier.NIM14913021


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record