Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Rahmani Timorita Yulianti., M.Ag
dc.contributor.authorSITI HAYATI
dc.date.accessioned2021-10-14T03:57:28Z
dc.date.available2021-10-14T03:57:28Z
dc.date.issued2021-06-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33272
dc.description.abstractPredikat Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai wilayah dengan tingkat kebahagiaan tertinggi pada satu sisi, namun di sisi yang lain menjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi se Pulau Jawa dan urutan termiskin ke-12 secara nasional. Kontradiksi ini menimbulkan anggapan bahwa masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta bahagia dengan kemiskinannya. Berdasarkan penerimaan PDRB, jelas terlihat masih adanya ketimpangan antarkabupaten. Penelitian ini menggunakan indeks wiliamson dan indeks entropi theil untuk mengukur tingkat ketimpangan. Hasil penelitian menyebutkan selama lima tahun terakhir, laju pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakartamengalami fluktuasi. Salah satu faktor kenaikan pertumbuhan ekonomi karena adanya penerimaan dari sektor kontruksi yang cukup besar ditambah dengan adanya pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kabupaten Kulonprogo dan pembangunan fasilitas infrastruktur penunjang. Perhitungan indeks wiliamson Yogyakarta memperoleh nilai indeks wilamson 0.45 hal ini menunjukan bahwa tingkat ketimpangan pendapatan antar daerah di Provinsi Yogyakarta masih tergolong rendah. Sedangkan menurut perhitungan entropi theil, Daerah Istimewa Yogyakarta memperoleh nilai Indeks Entropi Theil (S Relatif) sebesar 0.89 hal ini menandakan bahwa tingkat ketimpangan di Daerah Istimewa Yogyakarta masih tergolong kecil. Kab. sleman merupakan daerah yang mendapatkan nilai entropi theil terbesar, yang mencapai 1.21 dengan kontribusi sebesar 30.6% terhadap ketimpangan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian penyumbang terbesar kedua ditempati oleh kota yogykarta dan penyumbang terkecil ketimpangan Daerah Istimewa Yogyakartaada di Kabupaten Kulonprogo dengan kontribusi sebesar 10.3 %. Menurut Ibnu Khaldun, pertumbuhan dan ketimpangan suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pemerintah (G), syariah (S), kekayaan ekonomi /sumber daya alam (W), masyarakat/sumber daya manusia (N), pembangunan (D), dan keadilan (J).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPertumbuhanen_US
dc.subjectKetimpanganen_US
dc.subjectIbnu Khaldunen_US
dc.subjectD.I Yogyakartaen_US
dc.titleAnalisis Pertumbuhan Dan Ketimpangan Ekonomi Di Daerah Istimewa Yogyakarta Ditinjau Dari Perspektif Ibnu Khaldunen_US
dc.Identifier.NIM18913061


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record