Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Muzhoffar Akhwan, MA.
dc.contributor.authorANISA REZKI AMALIYAH
dc.date.accessioned2021-10-12T06:25:34Z
dc.date.available2021-10-12T06:25:34Z
dc.date.issued2021-06-23
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33186
dc.description.abstractKondisi pendidikan Islam saat ini masih dilematis, dikarenakan para praktisi Pendidikan harus memilih antara tetap bertahan dengan cara pembelajaran yang lama atau membuka diri dengan menerima perubahan di era sekarang, yaitu industri 4.0 dengan seluruh konsekuensinya. Di era industri 4.0 ini ada permasalahan kompleks yang menjadi tantangan bagi pendidikan Islam. Permasalahan tersebut diantaranya, yaitu: Pertama, kemampuan guru dalam hal mengajar. Seorang guru sebaiknya tidak terus menerus menggunakan cara mengajar seperti puluhan tahun yang lalu. Kedua, literatur ilmu yang harus mempunyai sanad karena pendidikan Islam itu dinamis dan fleksibel. Dengan demikian, agar permasalahan tersebut dapat teratasi, maka perlu diwujudkan keharmonisan salah satunya dengan merelevansikan pemikiran Mahmud Yunus yang merupakan pelopor pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan filosofis dan sejarah (history). Adapun sumber data primer berupa buku Pokok- Pokok Pendidikan dan Pengajaran karya Mahmud Yunus, sedangkan sumber data sekunder berupa buku–buku penunjang yang terkait dengan permasalahan serta anlisis yang digunakan dalam penelitian yaitu Taxonomy Analysis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembaharuan pendidikan Islam menurut Mahmud Yunus meliputi: pengertian pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, isi atau materi pendidikan Islam, metode, pendidik, kurikulum, lingkungan pendidikan. Adapun relevansi pembaharuan pendidikan Islam menurut Mahmud Yunus dengan tantangan diera Industri 4.0 terletak pada : Pertama, menyelaraskan antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Kedua, klasifikasi materi pelajaran yang beliau kemukakan tidak berbeda jauh dari klasifikasi pendididkan saat ini yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga, metode yang digunakan dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan jenjang usia. Keempat, mengintegrated kurikulum dalam artian memadukan antara ilmu agama dan ilmu umum. Kelima, lingkungan pendidikan yang berpengaruh terhadapa pembentukan karakter dan mengasah kemampuan serta ketrampilan atau skill yang dimiliki oleh peserta didik tersebut.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPemikiran Mahmud Yunusen_US
dc.subjectPendidikan Islamen_US
dc.subjecttantangan era Industri 4.0en_US
dc.titlePemikiran Mahmud Yunus (1899 – 1982) Dalam Pembaharuan Pendidikan Islam Dan Relevansinya Dengan Tantangan Era Industri 4.0en_US
dc.Identifier.NIM18913069


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record