Show simple item record

dc.contributor.advisorFitri Nugraheni ST , MT, Ph.D.
dc.contributor.advisor13511027
dc.contributor.authorMutiara Chandra Dewi
dc.date.accessioned2021-10-12T01:38:52Z
dc.date.available2021-10-12T01:38:52Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33139
dc.description.abstractPada proyek konstruksi bangunan bertingkat, perencanaan merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai hasil yang diharapkan. Perencanaan yang kurang baik akan mengakibatkan bermacam – macam persoalan dan masalah yang menjurus pada kerugian. Alat berat yang paling sering digunakan pada proyek bangunan bertingkat adalah tower crane (TC). Tower crane merupakan jenis crane yang statis dan berfungsi untuk memindahkan material baik secara vertikal maupun secara horizontal. Setiap proyek dalam pelaksanaan maupun pemilihan alat berat yang digunakan berbeda. Proyek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Islam Indonesia memiliki lokasi proyek yang efisien pada penempatan bangunannya dimana bangunan didirikan pada lokasi tanah yang memiliki luas yang hampir sama dengan luas bangunan yang didirikan, sehingga hampir tidak menyisakan banyak lahan kosong yang tersisa. Dari permasalahan tersebut perlu adanya pengoptimalan lokasi untuk group tower crane. Lokasi yang optimal adalah lokasi yang memiliki konflik indek dan keseimbangan beban kerja antar tower crane terkecil. Karena tower crane yang digunakan lebih dari satu maka penempatan tower crane harus sesuai pada titik yang optimal. Dari perhitungan 2 skenario yang direncanakan pada penelitian ini, maka didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Skenario 1 Titik optimal group tower crane berada pada koordinat TC1 (20 ; 13) pada gambar atau letak posisinya adalah sejauh 55 meter ke selatan dan 37,5 meter utara dari as kemudian jumlah pekerjaan yang dapat dikerjakan pada matriks aksesbilitas adalah 67 pekerjaan atau dengan persentase pekerjaan yang mampu dilayani oleh tower crane sebesar 63,208 % serta dengan jumlah 543 jam dengan biaya jika sewa per-jam adalah Rp.435,549,000 dan jika sewa per-shift adalah Rp 924,996,500. 2. Skenario 2 Titik optimal group tower crane berada pada koordinat TC1 (11,9) dan TC 2 (37 ; 9), pada gambar atau letak posisi tower crane 1 adalah sejauh 50 meter ke selatan dan 35 meter utara dari as dan letak posisi tower crane 2 adalah sejauh 90 meter ke selatan dan 35 meter utara dari as kemudian jumlah pekerjaan yang dapat dikerjakan pada matriks aksesbilitas adalah 85 pekerjaan atau dengan persentase pekerjaan yang mampu dilayani oleh tower crane sebesar 80,189% untuk TC 1 543 jam dan TC 2 dengan jumlah jam 457 jam masing-masing TC dengan biaya dengan biaya jika sewa per-jam adalah Rp. 742,322, 000 dan jika sewa per-shift adalah Rp. 1,565,007,000. Kata Kunci: Tower Crane, Konflik Indek, Keseimbangan Beban Kerja, Optimasi Lokasien_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTower Craneen_US
dc.subjectKonflik Indeken_US
dc.subjectKeseimbangan Beban Kerjaen_US
dc.subjectOptimasi Lokasien_US
dc.titleAnalisis Perbandingan Lokasi Untuk Tower Crane Pada Proyek Rumah Sakit UII Yogyakartaen_US
dc.Identifier.NIM13511027


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record