Analisis Perbandingan Lokasi Untuk Tower Crane Pada Proyek Rumah Sakit UII Yogyakarta
Abstract
Pada proyek konstruksi bangunan bertingkat, perencanaan merupakan hal yang
sangat penting untuk mencapai hasil yang diharapkan. Perencanaan yang kurang baik akan
mengakibatkan bermacam – macam persoalan dan masalah yang menjurus pada kerugian.
Alat berat yang paling sering digunakan pada proyek bangunan bertingkat adalah tower crane
(TC). Tower crane merupakan jenis crane yang statis dan berfungsi untuk memindahkan
material baik secara vertikal maupun secara horizontal.
Setiap proyek dalam pelaksanaan maupun pemilihan alat berat yang digunakan berbeda.
Proyek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Islam Indonesia memiliki lokasi proyek yang efisien
pada penempatan bangunannya dimana bangunan didirikan pada lokasi tanah yang memiliki luas
yang hampir sama dengan luas bangunan yang didirikan, sehingga hampir tidak menyisakan
banyak lahan kosong yang tersisa.
Dari permasalahan tersebut perlu adanya pengoptimalan lokasi untuk group tower
crane. Lokasi yang optimal adalah lokasi yang memiliki konflik indek dan keseimbangan beban
kerja antar tower crane terkecil. Karena tower crane yang digunakan lebih dari satu maka
penempatan tower crane harus sesuai pada titik yang optimal. Dari perhitungan 2 skenario yang
direncanakan pada penelitian ini, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Skenario 1
Titik optimal group tower crane berada pada koordinat TC1 (20 ; 13) pada gambar atau letak
posisinya adalah sejauh 55 meter ke selatan dan 37,5 meter utara dari as kemudian jumlah
pekerjaan yang dapat dikerjakan pada matriks aksesbilitas adalah 67 pekerjaan atau dengan
persentase pekerjaan yang mampu dilayani oleh tower crane sebesar 63,208 % serta dengan
jumlah 543 jam dengan biaya jika sewa per-jam adalah Rp.435,549,000 dan jika sewa per-shift
adalah Rp 924,996,500.
2. Skenario 2
Titik optimal group tower crane berada pada koordinat TC1 (11,9) dan TC 2 (37 ; 9), pada
gambar atau letak posisi tower crane 1 adalah sejauh 50 meter ke selatan dan 35 meter utara
dari as dan letak posisi tower crane 2 adalah sejauh 90 meter ke selatan dan 35 meter utara
dari as kemudian jumlah pekerjaan yang dapat dikerjakan pada matriks aksesbilitas adalah 85
pekerjaan atau dengan persentase pekerjaan yang mampu dilayani oleh tower crane sebesar
80,189% untuk TC 1 543 jam dan TC 2 dengan jumlah jam 457 jam masing-masing TC dengan
biaya dengan biaya jika sewa per-jam adalah Rp. 742,322, 000 dan jika sewa per-shift adalah
Rp. 1,565,007,000.
Kata Kunci: Tower Crane, Konflik Indek, Keseimbangan Beban Kerja, Optimasi Lokasi
Collections
- Civil Engineering [4192]