Studi Bioavailabilitas Snedds Kurkumin Sebagai Anti Artritis Rematoid Pada Tikus Galur Wistar Jantan
Abstract
Kurkumin merupakan senyawa bahan alam dapat menjadi salah satu terapi artritis rematoid. Senyawa ini dapat menghambat adanya nyeri dan inflamasi yang terjadi. Kurkumin memiliki sifat sukar larut dalam air sehingga memiliki pengaruh pada fase absorbsi dalam tubuh. Proses absorbsi yang terjadi tentunya berhubungan dengan ketersediaan hayati yang terjadi di dalam tubuh. Profil bioavailabilitas diperlukan guna memperhitungkan nasib obat di dalam tubuh seperti waktu yang akan diperlukan obat untuk mencapai kadar maksimal yang dapat menimbulkan efek yang diinginkan. Salah satu pengembangan yaitu dengan membuat senyawa kurkumin menjadi sediaan Self Nano-Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS). Dengan diaplikasikannya senyawa kurkumin dalam sediaan SNEDDS, diharapkan senyawa kurkumin dapat terdispersi secara cepat dan bentuk nano emulsi yang ada di dalam proses sediaan tersebut dapat mudah terabsorbsi sehingga lebih banyak senyawa aktif kurkumin yang masuk ke dalam sirkulasi. Untuk mendapatkan profil bioavailabilitas tersebut, perlu dilakukan suatu studi bioavailabilitas pada SNEDDS Kurkumin yang belum dilakukan pada penelitian sebelumnya. Sebelum dilakukan uji bioavailabilitas dilakukan validasi metode HPLC yang meliputi parameter akurasi, presisi, selektifitas, dan sensitifitas. Fase gerak yang digunakan pada analisis ini yaitu menggunakan perbandingan asetonitril:metanol:aquabides:asam asetat (49%:20%:30%:1%) dan dengan fase diam kolom C18 detektor Uv-Vis. Pengambilan sampel plasma dari tikus Wistar jantan, yang diekstraksi cair-cair menggunakan asetonitril, dilakukan pada rentan waktu menit ke 5;15;30;45;60;120;180;240. Dihasilkan profil bioavailabilitas meliputi parameter Cpmax, tmax, dan AUC(0-120) berturut-turut yaitu 0,72 μg/mL, 85 menit, dan 60,71μg mL-1.menit.
Kata Kunci: Kurkumin, SNEDDS, HPLC, Studi Bioavailabilitas
Collections
- Pharmacy [1444]