| dc.description.abstract | Orientasi tujuan pendidikan nasional diarahkan untuk meningkatkan
kesejahteraan lahir batin, material dan spiritual, yang di dalamnya termasuk
pembinaan generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa. Penerus bangsa
yang dimaksud adalah yang memiliki karakter kuat dari segi mental maupun
spiritual. Hal ini juga berlaku pada anak-anak berkebutuhan khusus. Anak-anak
tersebut harus diperhatikan dan tidak boleh dibedakan. Yang ditemukan di
lapangan, bahwa anak-anak tersebut tidak ada peningkatan dalam bidang
pendidikan agama islam. Baik itu dari segi pengetahuan, maupun praktek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan peneliatiannya adalah Kepala, guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Samara
Bunda yang masih aktif dalam proses pembelajaran di sekolah tersebut, serta
beberapa wali murid SLB Samara Bunda. Teknik pengambilan data diperoleh
dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik
analisis data mengambil teori dari Miles dan Huberman yaitu menganalisis secara
terus menerus sampai tuntas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kesesuaian antara kurikulum
sekolah, dengan visi misi, serta metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya proses kegiatan
pembelajaran yang tertulis di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
telah mengatur proses pembelajaran. Adanya program lanjutan seperti TPA, sholat berjamaah, berwudlu bersama-sama telah mampu meningkatkan
pembelajaran pendidikan agama Islam di SLB Samara bunda. Pengintegrasian
kedua metode tersebut didukung dengan adanya faktor penting dalam pelaksanaan
metode tersebut, yaitu guru, yang didukung oleh adanya komitmen orang tua
dalam mendukung dan mengevaluasi capaian anak ketika berada di rumah. Hasil
pembelajaran pada siswa tingkat akhir menunjukkan adanya konsistensi dalam
melaksanakan ibadah-ibadah hariah seperti shalat, atau dari sisi penguasaan
materi. | en_US |
