Pemanfaatan Ekstrak Tembakau (Nicotiana Tabacum) Dari Limbah Puntung Rokok Sebagai Biopestisida Dengan Metode Ekstraksi Maserasi Pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum)
Abstract
Penggunaan pestisida sintetis dengan tidak memperhatikan kaidah-kaidah dasar penggunaan pestisida secara tepat dapat meninggalkan residu pestisida. Biopestisida adalah pembasmi hama yang terbuat dari bahan alami, organik, bahan hidup dan sebagai insektisida alternatif untuk membasmi hama dan tidak memiliki dampak berbahaya terhadap lingkungan. Puntung rokok adalah sisa dari rokok yang tidak ikut terbakar dan merupakan salah satu limbah yang sulit di daur ulang. Pada puntung rokok masih terdapat sisa-sisa zat yang terkandung dalam rokok seperti nikotin. Nikotin yang terdapat pada puntung rokok dapat digunakan sebagai biopestisida. Cara kerja nikotin sebagai biopestisida adalah bersifat insektisida, racun saraf, kontak dan perut. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas biopestisida ekstrak tembakau dari limbah puntung rokok dengan menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol dengan membandingkan tiga perlakuan yang berbeda pada tanaman cabai yaitu tanaman cabai dengan menggunakan biopestisida, pestisida sintetis (Curacron), dan non pestisida. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa biopestisida dari ekstrak tembakau dapat menghambat penyebaran hama lalat buah pada tanaman cabai dengan persentase intensitas serangan hama sebesar 40%, pestisida sintetik sebesar 40% dan tidak menggunakan pestisida sebesar 80%. Hasil analisa residu biopestisida dari esktrak tembakau pada tanaman menunjukkan hasil yang negatif (tidak terdeteksi), analisa residu pestisida sintetis (Curacron) menunjukkan hasil yang negatif (tidak terdeteksi), dan analisa residu nonpestisida menunjukkan hasil yang positif mengandung residu pestisida sintetis.
Kata Kunci: Biopestisida, residu pestisida, tanaman cabai, tembakau puntung rokok.
Collections
- Environmental Engineering [1435]