| dc.description.abstract | Proyek ini menerapkan pendekatan pengarusutamaan gender untuk merancang sebuah Aquafarming Kampoong di tepi Sungai Klandasan Besar di Kota Balikpapan. Proposal ini bertujuan untuk mengubah kecenderungan gentrifikasi menjadi daerah kumuh dengan perempuan yang setengah menganggur. Dibangun di atas lahan yang dikelola menjadi tambak, proyek akan mengatasi permasalahan pencemaran air dengan penggunaan infrastruktur budidaya dan juga memberikan warga peluang ekonomi khusunya perempuan. Proyek ini juga sangat menghargai hubungan sosial masyarakat yang telah tinggal sejak lama, sebelum paradigma pembangunan merubah potensi dan partisipasi masyarakat.
Balikpapan adalah kota yang berkembang dengan baik di Kalimantan Timur dan terus bergerak maju sebagai sebuah kota tepi laut dengan pengembangan pantai modern. Sementara itu, wilayah tepi sungai kumuh kecil yang diabaikan dan terbelakang ditinggalkan selama bertahun-tahun. Namun, tingginya jumlah perempuan pengangguran yang mendominasi area tersebut adalah potensi yang didukung oleh kemampuan alami mereka sebagai perempuan. Para perempuan ini diundang untuk mengekspresikan kemampuan mereka dengan berpartisipasi dan menyalurkan kebiasaan mereka dengan sumber daya ekonomi yang baru, Women Centric Aquaculture Kampoong.
Arsitektur mencoba untuk memberikan penghargaan yang lebih baik dengan mengajak mereka terlibat langsung dalam konstruksi, perawatan dan pengelolaan kampung. Setiap bagian dari rancangan mengakomodasi karakter perempuan dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan, akses, keamanan, pendengaran, penglihatan dan lain sebagainya. Proyek ini menawarkan cara baru memandang arsitektur dengan menerapkan kualitas kesetaraan gender untuk menciptakan hidup yang lebih baik bagi kaum marjinal dengan menunjukan potensi dan kapabilitas mereka.
Kata Kunci: Aquafarming, Ekonomi, Gentrifikasi, Women Centric | en_US |
