Evaluasi Kuantitatif Sebaran Penggunaan Antibiotik Di Puskesmas Sekabupaten Sleman Pada Tahun 2019 Dengan Metode Atc/Ddd Dan Du90%
Abstract
INTI SARI
Saat ini antibiotik merupakan obat dengan pemakaian tertinggi di fasilitas kesehatan
sehingga penggunaannya penting untuk dimonitor dan dievaluasi untuk menghindari
hal yang dapat memicu permasalahan serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
profil sebaran penggunaan antibiotik di puskesmas sekabupaten Sleman pada tahun
2019 secara kuantitatif dengan menghitung kuantitas penggunaan antibiotik dalam
satuan akhir DDD/1000 penduduk. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan menggunakan data retrospektif berupa populasi penggunaan antibiotik untuk
seluruh puskesmas di Kabupaten Sleman pada tahun 2019 yang terkumpul di UPT
Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Sebaran
penggunaan antibiotik dianalisis dari sisi waktu dengan membandingkan penggunaan
antibiotik perbulan selama tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik
yang digunakan di puskesmas sekabupaten Sleman adalah amoksisilin, doksisiklin,
eritromisin, klorampenikol, metronidazol, sefiksim, sefadroksil, siprofloksasin, asam
pipemidat, azitromisin, benzatin BP, klindamisin, dan kotrimoksazol. Rata-rata
penggunaan antibiotik yang berada pada segmen drug utilization 90% (DU90%)
selama periode Januari – Desember tahun 2019 adalah amoksisilin (30,32 DDD/1000
penduduk), siprofloksasin (3,95 DDD/1000 penduduk), kotrimoksazol (2,67
DDD/1000 penduduk), metronidazol (1,41 DDD/1000 penduduk), dan doksisiklin
(0,53 DDD/1000 penduduk). Antibiotik yang selalu masuk dalam segmen DU90%
periode bulan Januari-Desember adalah amoksisilin, siprofloksasin, dan
kotrimoksazol.
Collections
- Pharmacy [1444]