Peran Dan Dampak Farmasi Klinis Di Unit Perawatan Intensif (Icu) : Scoping Review
Abstract
Studi melaporkan 19% kesalahan pengobatan yang dapat mengancam
nyawa terjadi di Unit Perawatan Intensif (ICU). Kehadiran apoteker klinis
memberikan pengoptimalan terapi dengan mengidentifikasi kejadian Drug
Related Problem (DRP) dan memberikan rekomendasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengumpulkan dan menganalisis artikel yang mengkaji peran dan dampak
keberadaan farmasi klinis di ICU. Metode pencarian artikel melalui media
elektronik atau database yaitu Pubmed, Science Direct dan Google Scholar.
Menggunakan kata kunci, “Impact", “Pharmacist”, “Clinical Pharmacist”,
“Intensive Care Unit” “Critical Care” “Role of Pharmacist” dengan keyword
operator boolean “AND”. Hasil penelusuran diperoleh 30 artikel yang sesuai
dengan melibatkan ±36.197 pasien dan >10.000 obat. Hasil identifikasi
menemukan sekitar 6.941 kejadian DRP dan ±31.716 rekomendasi apoteker klinis
dengan rata-rata tingkat penerimaan rekomendasi >80%. Keberadaan apoteker
klinis memberikan dampak penurunan, kejadian DRP sekitar 688 (16,9%) dari
±4.059 kejadian, lama rawat dengan rata-rata ±9 hari, angka kematian sekitar 87
dari ±1.535 (5,6%) pasien dan biaya rawat ±5.869,5 USD/pasien dan
±1.665.788,3 USD/tahun. Keberadaan farmasi klinis dalam tim multidisiplin ICU
memberikan dampak yang besar dalam praktik klinis maupun finansial pasien dan
kehadiran farmasi klinis sangat direkomendasikan untuk meminimalisir kesalahan
pengobatan dan pengoptimalan terapi pasien.
Collections
- Pharmacy [1444]