Analisis Kualitas Pelayanan Hunian Tetap Gunung Api Merapi
Abstract
Berdasarkan data PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), diketahui bahwa
di Indonesia terdapat 127 gunung yang masih aktif, salah satunya adalah Gunung Merapi yang
terletak di perbatasan Jawa Tengah dan DIY. Letusan yang terjadi pada tahun 2010 mengharuskan
masyarakat untuk relokasi ke huntap. Namun banyak masyarakat yang menolak karena alasan
perekonomian. Sehingga pada penelitian ini akan dilakukan analisis kepuasan huntap dengan
metode modified Servqual dan IPA. Pada penelitian ini menggunakan responden sebanyak 49
orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada dimensi tangible masyarakat merasa
puas karena harapan mereka sudah terpenuhi terhadap fasilitas penunjang kebersihan, fasilitas
kamar tidur dan ruang keluarga, fasilitas dapur dan wastafel, fasilitas umum dan kondisi
fisik/desain rumah. Namun terdapat satu atribut yang masyarakat merasa kurang puas yaitu
terhadap halaman rumah dengan ukuran memadai. Pada dimensi reliability masyarakat merasa
puas terhadap semua atribut yang ada yaitu kualitas bangunan dan fasilitas yang diberikan sesuai
dengan janji, askes jalan dan fasilitas umum yang memadai, kondisi lingkungan yang layak dan
masyarakat mendapatkan pelatihan pemberdayaan. Pada dimensi responsiveness masyarakat
merasa kurang puas karena harapan mereka belum terpenuhi yaitu karena keluhan yang dialami
masyarakat kurang direspon cepat dan mengabaikan keluhan masyarakat. Pada dimensi
assurance masyarakat merasa puas terhadap lingkungan hunian yang aman, adanya jaminan
kerusakan akibat bencana, ketegasan pemerintah akan jumlah keluarga, jaminan ganti rugi akibat
erupsi berulang, dan adanya kontak narahubung. Namun terdapat satu atribut yang kurang sesuai
harapan yaitu pada keramahan dalam merespon keluhan masyarakat. Pada dimensi empathy
masyarakat merasa puas terhadap kepedulian pemerintah akan trauma masyarakat dan pelayanan
yang diberikan tidak memandang status sosial. Kemudian hasil yang didapatkan dengan metode
IPA yaitu strategi untuk meningkatkan kepuasan dengan survei mengenai fasilitas yang
diinginkan, mengadakan sosialisasi terhadap pelayan publik, mengadakan sosialisasi mengenai
pelayanan, mengadakan pelatihan pelayanan, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat,
mengadakan sosialisasi mengenai hak-hak kesetaraan.
Collections
- Industrial Engineering [2224]