Show simple item record

dc.contributor.advisorVembri Noor Helia, S.T., M.T.
dc.contributor.authorAHMAD AFIFUDIN NOVIANTORO
dc.date.accessioned2021-09-22T07:27:37Z
dc.date.available2021-09-22T07:27:37Z
dc.date.issued2021-03-31
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32672
dc.description.abstractKabupaten Sleman sedang menggalakkan pembangunan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) karena sebagian besar penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Sleman berasal dari usaha kecil menengah. Lingkungan bisnis yang kompetitif menuntut perusahaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen yang semakin kompleks. IKM Fanri Collection adalah salah satu IKM di Kabupaten Sleman yang bergerak pada industri kreatif di bidang fashion yang memanfaatkan kulit untuk membuat produk bernilai seni tinggi. Permasalahan yang terjadi di IKM Fanri Collection adalah keterlambatan proses make sehingga menimbulkan antrian dan waktu proses produksi yang lama. Hal tersebut seringkali menyebabkan adanya complain dari customer. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan perbaikan sebagai upaya peningkatan kinerja responsiveness di IKM Fanri Collection. Metode yang digunakan yaitu SCOR Racetrack versi 12.0 dengan tahapannya terdiri dari 5 (lima) langkah dimulai dari Pre SCOR, Set the Scope, Configure the Supply Chain, Optimize Project, dan yang terakhir Ready for Implementation. Cara pengambilan data dalam penelitian ini melalui observasi serta wawancara terhadap pemilik dan pegawai. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, pada metriks RS.2.2 Make Cycle Time terdapat gap sebesar 1,725 hari dari waktu aktual terhadap target internal. Analisis terhadap kinerja metriks level 3 menunjukkan bahwa terjadi gap di 3 metriks yaitu RS.3.123 sebesar 0,1875 hari, RS.3.49 sebesar 0,175 hari, dan RS.3.101 sebesar 1,3625 hari. Berdasarkan fishbone diagram telah diketahui 6 masalah penyebab terjadinya gap dan selanjutnya ditentukan daftar improvement project. Usulan perbaikan yang perlu dilakukan sesuai dengan prioritas pertama yaitu membuat perencanaan perawatan mesin berkala dan membuat layout produksi. Prioritas kedua yaitu membuat standar penjadwalan aktivitas produksi dan standar untuk quality control. Prioritas yang terakhir yaitu membuat sistem perencanaan material dan pencatatan ketersediaan bahan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSCOR 12.0en_US
dc.subjectRacetracken_US
dc.subjectPerformanceen_US
dc.subjectResponsivenessen_US
dc.titleUsulan Peningkatan Kinerja Responsiveness Di Ikm Kulit Dengan Metode Supply Chain Operations Reference (Scor) 12.0 Racetrack (Studi Kasus : Ikm Fanri Collection)en_US
dc.Identifier.NIM17 522 083


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record