Analisis Tebal Lapis Keras Ruas Jalan Solo Km 8,8 dengan Metode Bina Marga dan AASHTO 1986
Abstract
Yogyakarta terkenal sebagai Kota Pelajar dan Kota Tujuan Wisata baik kalangan domestik maupun manca negara. Seiring dengan hal tersebut, pertumbuhan lalu lintas pada ruas-ruas jalan di Yogvokarta meningkat pesat, sehingga beban lalu lintas yang harus didukung semakin besar, termasuk pada ruas jalan Solo Km 8,8 (Sta 8-800) sampai Km 12 (STA 12.000) yang merupakan segmen ruas Jalan Solo dan merupakan sumber bangkitan perjalanan di Yogyakarta. Hal ini menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan evaluasi terhadap kemampuan lapis keras jalan pada saat ini untuk mendukung beban lalu lintas dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang. Dalam tugas Akhir ini, studi dilakukan dengan cara menganalisis tebal lapis keras lentur untuk sepuluh tahun mendatang yang akan dibandingkan dengan lapis keras lentur yang ada sekarang. Metode yang digunakan adalah Metode Bina Marga 1987 dan Metode AASHTO 1986. Analisis yang dilakukan merupakan aspek struktur lapis keras lentur dengan menentukan prediksi beban lalu lintas berdasarkan analisis pertumbuhan lalu lintas pada tahun 1990 dan tahun 1999. Dan analisis tersebut, dapat diketahui prediksi beban lalu lintas sampai kurun waktu yang direncanakan maupun sampai tahun ke-n ruas jalan tidak mampu lagi mendukung beban lalu lintas. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, lapis keras lentur yang ada sekarang tidak mampu untuk mendukung beban lalu lintas dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang (tahun 2009). Pada tahun ke-4 tahun 2003 (Metode Bina Marg 1987 dan pada tahun ke-2 tahun 2001 (Metode AASHTO 1986, ruas jalan tidak mampu mendukung beban lalu lintas, sehingga pada tahun 2002 (Metode Bina Marga 1987, dan tahun 2000 (Metode AASHTO 1986), perlu dilakukan pekerjaan pelapisan ulang
(Overlay) pada ruas jalan.
Collections
- Civil Engineering [4205]