Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Stasiun Pengolahan Air Menggunakan Metode Continuous Review System Backorder Case (Studi Kasus di PT. Krakatau Tirta Industri, Cilegon)
Abstract
PT Krakatau Tirta Industri merupakan perusahaan penyedia air bersih dengan bahan
baku pembantu berupa alum, chlorine dan kapur. Seringkali perusahaan kesulitan
menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Pembelian
dan penyimpanan bahan baku dalam jumlah yang besar akan menjamin proses
produksi yang lancar, namun hal ini mengakibatkan semakin besarnya biaya simpan.
Untuk menentukan kapan dan berapa banyak bahan baku yang harus dipesan, serta
jumlah minimum persediaan yang harus dimiliki dengan tepat, perusahaan perlu
melakukan pengendalian persediaan. Menggunakan metode Continuous Review System
(model Q) dapat diketahui parameter-parameter perencanaan bahan baku meliputi
kuantitas pemesanan, safety stock, reorder point, interval pemesanan, dan juga total
biaya persediaan. Penerapan model Q pada tahun 2015 dapat menghemat biaya
persediaan sebesar 12,10% atau Rp1.144.580.419,-. Hasil pengendalian persediaan
dengan model Q pada tahun 2016 dengan total biaya persediaan sebesar
Rp8.681.530.599,- untuk bahan baku alum yaitu kuantitas pemesanan sebanyak 54.210
kg, dengan reorder point pada titik 22.853 kg, kemudian untuk bahan baku chlorine
kuantitas pemesanan sebanyak 6.050 kg, dengan reorder point pada titik 7.842,7 kg,
sedangkan untuk bahan baku kapur kuantitas pemesanan sebanyak 99.444 dengan
reorder point pada titik 8.886,2 kg.
Kata Kunci: Persediaan, Continuous Review System, Backorder, Safety Stock, Reorder
Point
Collections
- Industrial Engineering [2224]