Show simple item record

dc.contributor.advisorAndik Yulianto S.T., M.T
dc.contributor.authorMahdar Gogoro
dc.date.accessioned2021-09-17T06:54:37Z
dc.date.available2021-09-17T06:54:37Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/32567
dc.description.abstractDalam kesehariannya manusia menghasilkan air limbah domestik khususnya lumpur tinja. Pembuangan tinja manusia yang tidak layak dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan dan menimbulkan penyakit, karena mengangdung materi organik dan bakteri pathogen. Kegiatan pengangkutan lumpur tinja oleh sektor swasta merupakan upaya tindak lanjut dari pemerintah Yogyakarta dalam menangani permasalahan lumpur tinja. Pembuangan lumpur tinja secara liar masih sering terjadi sehingga mempengaruhi terjadinya pencemaran lingkungan. Sangsi yang di berikan oleh IPLT Sewon masih lemah terkait dengan tingginya konsentrasi pH dan Zat lemak. Oleh karena itu adanya upaya Melakukan identifikasi masalah yang terjadi dalam pengangkutan lumpur tinja. Dan membuat peta pelayanan serta jalur dan rute pengangkutan lumpur tinja. Perlu adanya rekomendasi terhadap pihak swasta terkait aktifitas pengangkutan lumpur tinja, agar setiap kegiatan dapat berjalan sesuai dengan aturan. Beberapa kegiatan yang di lakukan dalam penelitian tentang manajemen pengangkutan lumpur tinja ialah melakukan Observasi dan survei secara langsung, melakukan wawancara terhadap pihak swasta, dan mengabadikan setiap kegiatan pengangkutan lumpur tinja dalam bentuk dokumentasi. Hasil dari penelitian tentang manajemen pegangkutan lumpur tinja ialah sektor swasta memiliki struktur organisasi paguyuban terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Juragan serta Sopir. Truk pengangkut lumpur tinja berkisar 40-50 unit. Sedangkan peralatan lainnya menggunakan pompa vakum, pompa air dan selang penyedot lumpur tinja. Operasional kegiatan di mulai pada hari senin hingga sabtu pada pukul 08:00-17:00 setiap hari. Biaya pengeluaran sektor swasta setiap tahun mencapai Rp 72.000.000, sedangkan biaya pendapatan mencapai Rp 250.560.000. Dan untuk biaya pemeliharaan dan pengangkutan lumpur tinja mencapai Rp 59.949.000. Biaya Pengadaan peralatan lumpur tinja misalnya tangki tinja, pompa vakum, dan pompa air mencapai Rp 30.000.00 untuk harga bekas dan Rp 50.000.000 untuk harga baru. Sedangkan untuk pemetaan wilayah pelayanan lumpur tinja terfokus pada tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. Jarak terjauh dalam pengangkutan lumpur tinja berada di Gentan Kabupaten Sleman dengan radius mencapai 17,45 km. Sedangkan jarak terdekat berada di Pajangan Kabupaten Bantul dengan radius mencapai 4,50 km. Tingginya tingkat penyedotan lumpur tinja rata-rata berada di Timoho Kota Yogyakarta. Kata Kunci: Manajemen Pengangkutan Lumpur Tinja Swasta DIYen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectManajemen Pengangkutan Lumpur Tinja Swasta DIYen_US
dc.titleManajemen Pengangkutan Lumpur Tinja Swasta Daerah Istimewa Yogyakartaen_US
dc.Identifier.NIM11513078


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record