Perancangan Asrama Mahasiswa Youth Co-living di Surakarta Pada Era New Normal Dengan Penekanan Efisiensi & Konservasi Energi
Abstract
Peningkatan jumlah penduduk juga menyebabkan Kota Surakarta dipenuhi pemukiman, sehingga ruang terbuka hijau dan ruang publik
menjadi berkurang. Berkurangnya ruang publik juga mengakibatkan menurunnya ruang- ruang interaksi. Asrama mahasiswa dengan
konsep youth co-living merupakan solusi yang tepat untuk generasi Z yang sedang membutuhkan alternatif hunian. Youth co-living pada
dasarnya merupakan hunian yang menyediakan fasilitas bersama untuk kaum muda seperti ruang kerja bersama, dapur bersama, serta
kegiatan bersama untuk sarana bersosialisasi. Dengan konsep ini maka dapat mengembangkan jaringan sosial antar penghuninya.
Surakarta merupakan kota di Provinsi Jawa Tengah dengan kepadatan penduduk tertinggi namun dengan luasan wilayah terkecil ke-13
2 yakni 44 km . Tidak hanya meningkatnya penduduk lokal, namun warga pendatang juga makin meningkat tiap tahun khususnya
mahasiswa yang merupakan generasi Z atau mahasiswa. Hal ini karena kota ini banyak dijumpai berbagai fasilitas pendidikan yang
berdampak pada tingginya permintaan akan hunian sewa bagi mahasiswa. Perancangan asrama mahasiswa menjadi solusi akan
permasalahan tersebut.
Adanya fasilitas yang memadai juga memudahkan para penghuninya khususnya mahasiswa karena mengurangi aktivitas keluar asrama.
Hal ini juga mengingat era baru yang diterapkan pemerintah yakni era new normal, untuk mengurangi mobilitas demi memutus rantai
penyebaran covid-19. Peningkatan jumlah penduduk juga tidak hanya berdampak pada kebutuhan tempat tinggal dan ruang interaksi, namun juga
berpengaruh terhadap penurunan kualitas lingkungan. hal tersebut berdampak pada peningkatan mobilitas dan operasional bangunan
sehingga konsumsi energi yang tidak terbarui semakin tinggi. Perancangan ini menggunakan pendekatan efisiensi dan penghematan
energi yang dinilai dengan standar GBCI.
Collections
- Architecture [3718]